Setelah acara makan makan bersama ketiga sahabat nya itu yang sudah lengkap lagi. Mega pergi ke basecamp Bachelor's terlebih dahulu sebelum pulang kerumah nya. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di basecamp Bachelor's. Mega langsung memeluk tubuh Bagas dari samping. Sedangkan yang lain nya bingung dengan sikap Mega terhadap Bagas.
"Unchh makasih abang ku sayangg" kata Mega yang tersenyum manis.
Bagas pun heran "Makasih buat apa?" tanya Bagas bingung.
"Gue tau semua nya kok. Lo nyuruh sahabat lo itu untuk mantau Kenzie kan. Karna lo gak mau adik lo ini kenapa kenapa" jawab Mega yang masih memeluk Bagas dari samping.
Bagas tersenyum lalu mengelus rambut Mega "Pinter adik gue emang" kata Bagas.
Mega melepaskan pelukan nya.
"Kok lo bisa tau semua Meg?" tanya Alden.
"Gue di ceritain sama Dito. Dan gue baru sadar selama ini gue bodoh banget. Kenapa gue gak sadar coba dari perkataan mereka itu. Mereka bilang 'Hati hati sama Kenzie'. Gue baru sadar dong" kata Mega kesal.
Anak Bachelor's yang lain nya tertawa mendengar Mega berbicara seperti itu.
"Kenapa lo baru sadar Meg? Dari kemarin kemana aja hah?" tanya Tirta yang tertawa.
Mega melirik Tirta sinis "Sialan lo" jawab Mega.
"Wiss lirikan nya sinis bener" saut Daniel.
"Noh Gas kelakuan si Mega. Masa tadi kita pengen hajar si Gibran masa di larang sama dia" kata salah satu anak Bachelor's yang mengadu kepada Bagas.
Bagas langsung melirik Mega.
"Asal kalian tau Gibran tuh cuman di bodoh bodohin aja sama Kenzie. Dan kita tuh cuman salah paham aja sama Gibran. Gibran udah cerita semua nya sama gue. Soal dia masuk Trouble Makers itu cuman bohong" jelas Mega kepada anak Bachelor's yang lain nya.
"Lo percaya sama omongan Gibran?" tanya Bagas kepada Mega.
Mega mengangguk "Percaya Bang, karna Gibran yang gue kenal itu bukan seperti itu. Oke gue kecewa sama dia. Tapi gak sepenuhnya salah dia Bang" jawab Mega.
"Sih Kenzie minta di habisin tuh anak emang" kata Alden.
Mega duduk sambil menatap ke arah depan dengan tatapan kosong. Pikiran Mega selalu muncul wajah atau perlakuan Kenzie. Mega mencoba melupakan Kenzie tetapi entah kenapa selalu muncul terus menerus.
***
"Woy Ken kenapa sih lo bengong terus" kata Rendra yang langsung duduk di sebelah nya.
"Hah enggak" jawab Kenzie yang mengusap wajah kasar nya.
"Mikirin Mega pasti nih. Udah lah ngapain juga sih lo mikirin dia" saut Elang.
"Lagian juga dia kan cuman target lo doang. Masa sih lo jatuh cinta beneran sama dia" kata Devin.
Kenzie hanya melirik mereka "Gue gak mikirin dia, ngapain juga gue mikirin dia" jawab Kenzie.
"Gue tanya sama lo. Lo harus jawab jujur. Lo suka beneran sama dia?" tanya Elang yang menatap Kenzie.
"Gue gak suka sama dia" jawab Kenzie.
"Kalau lo gak suka sama dia. Kita habisin Mega sampe babak belur. Berani gak lo?" tanya Elang yang menatang Kenzie.
Kenzie melirik sinis Elang "Kita habisin Mega? Gak akan bisa. Lo tau kan bela diri nya dia jago. Lo aja bahkan kalah sama dia" jawab Kenzie.
Elang tersenyum miring "Halah banyak alesan aja lo. Kalau cinta beneran sama dia bilang. Dengan gue tanya gitu aja gue udah tau pasti lo bakalan gak mau buat bikin Mega babak belur" jawab Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend In Enemy [✓]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SEBAGAI TANDA MENGHARGAI] Kenzie Valerian ketua dari Trouble Makers. Mempunyai sifat yang emosional, cuek, pemabuk, dan bahkan tidak suka dengan orang yang menganggap diri nya rendah. Bagas Maheswara ketua dari Bachelor's. M...