Jangan lupa untuk vote nya jugaa. Tolong hargai :)
_____________________________________________
"Wah gila lo Meg pemaksaan itu nama nya" kata Gibran yang tidak habis fikir.
"Gue minta baik baik malah begitu dia nya" jawab Mega santai.
Tiba tiba saja guru piket datang menghampiri Mega dan yang lain nya yang sedang asik ngobrol di kantin.
"Hadehh Mega Rayka Juna Gibran kenapa kalian masih di sini hah?" tanya guru piket dengan suara lantang nya.
Mega dan yang lain kaget dengan kehadiran guru piket tersebut. Mereka langsung melihat jam dari layar handphone nya dan memang sudah waktu nya masuk jam pelajaran.
"Eh iya ibu maaf ga denger bel nya tadi" jawab Juna.
"Telinga kalian itu berfungsi gak sih? Suara bel segede itu masa gak denger" omel guru piket.
"Yaudah jangan di hukum ya bu. Kan tadi pagi baru aja di hukum sama ibu. Masa sekarang di hukum lagi. Kapan belajar saya kalau di sekolah di hukum mulu bu" kata Gibran.
"Betul bu niat kita sekolah kan buat belajar bukan buat ngejalanin hukuman dari ibu" balas Mega.
Guru piket tersebut menghembuskan nafas nya "Yasudah cepat kalian ke kelas" tegas nya.
Langsung saja Mega Rayka Juna dan Gibran langsung lari meninggalkan guru piket yang berada di kantin itu. Pada saat pulang sekolah Mega langsung buru buru mengganti seragam putih abu abu nya dengan menggunakan pakaian seperti biasa yang Mega sering pakai. Setelah selesai Mega kembali ke kelas nya.
"Gue duluan yaa" pamit Mega kepada Gibran Rayka Juna.
"Buru buru aja lo Meg" kata Juna.
"Biasa ada urusan penting" jawab Mega yanh tertawa.
"Yaudah hati hati Meg" kata Gibran dan Mega langsung tersenyum lalu pergi meninggalkan kelas nya.
Mega langsung pergi meninggalkan sekolah dan pergi menuju sesuatu tempat. Tidak butuh setengah jam untuk sampai di tempat itu, Mega langsung turun dari motor nya dan membuka helm nya serta merapihkan rambut nya dengan menggunakan jedai.
Mega melihat sekeliling tempat tersebut cukup sedikit seram dan sunyi. Dan memang banyak motor motor terpakir di sini. Dan Mega juga merasakan tempat ini memang benar benar jauh dari masyarakat. Langsung saja Mega berjalan dengan perlahan. Mega menemukan jalan pintu masuk nya.
"Kok gue jadi deg degan gini ya" kata Mega kepada diri nya sendiri.
Tanpa pikir panjang Mega langsung membuka pintu itu dan memang benar banyak anak Bachelor's yang sedang asik ngobrol atau pun hal lain nya. Dengan kedatangan Mega mereka semua langsung bangkit dari duduk nya. Mega merasa seperti di kepung oleh banyak orang.
"Lo yang tadi itu kan?" tanya Alden.
"Iya" jawab Mega singkat.
"Tau dari mana lo tempat ini?" tanya Daniel.
Mega tersenyum miring "Gak perlu lo tau dari mana gue tau tempat ini" jawab Mega dengan jutek nya.
Bagas selaku ketua Bachelor's tersenyum melihat sikap Mega.
"Tujuan lo kesini apa?" tanya Alden.
"Gue mau gabung sama kalian" kata Mega
"Lo itu cewek seharusnya lo diem diem deh di rumah, anteng anteng aja" kata Tirta.
Mega mendekat ke arah Tirta "Kalau gue cewek gue salah gabung sama kalian?" tanya Mega.
Tirta tersenyum miring "Emang udah sewajarnya cewek di rumah" jawab nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend In Enemy [✓]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SEBAGAI TANDA MENGHARGAI] Kenzie Valerian ketua dari Trouble Makers. Mempunyai sifat yang emosional, cuek, pemabuk, dan bahkan tidak suka dengan orang yang menganggap diri nya rendah. Bagas Maheswara ketua dari Bachelor's. M...