Vote Vote Vote Vote nyaaa....
_____________________________________________
Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Mega dan Kenzie sudah sampai di depan rumah nya. Kenzie heran dan bingung kenapa bisa Mega tinggal bersama Bagas. Kenzie tau kalau itu memang benar rumah Bagas.
"Meg lo siapa nya Bagas?" tanya Kenzie bingung.
"Adik nya" jawab Mega.
Kenzie pun kaget "Serius?" tanya Kenzie lagi.
Mega mengangguk "Kenapa emang?" tanya balik Mega.
"Gpp. Susah buat deketin lo jadi nya" goda Kenzie.
Mega memutar kedua bola mata nya "Gue juga gak mau di deketin sama lo" jawab Mega.
Kenzie mengangkat alis nya sebelah "Yakin? Kalau lo ampe suka sama gue gimana?" tanya Kenzie.
"Yaa gak mungkin lah" jawab Mega.
"Gak ada yang mungkin Meg" kata Kenzie.
"Terserah" jawab Mega yang ingin pergi tetapi langsung di tahan oleh Kenzie.
"Gue minta nomor handphone lo" kata Kenzie yang masih memegang pergelangan tangan Mega.
Mega melepaskan genggaman dari tangan Kenzie "Gak akan gue kasih" jelas Mega.
"Oke gue akan berjuang buat dapetin nomor handphone lo" kata Kenzie.
Mega langsung meninggalkan Kenzie. Sedangkan Kenzie melihat Mega seperti itu hanya tersenyum. Dan akhirnya Kenzie pergi meninggalkan rumah Mega.
***
Pagi hari Mega sudah berada di meja makan bersama Bagas dan mamah nya yaitu Vera. Mereka bertiga sedang sarapan pagi. Setelah sarapan Mega lupa bahwa motor nya masih berada di bengkel. Ia bingung berangkat ke sekolah dengan siapa. Mau tidak mau ia harus meminta tolong kepada abang nya itu mengantarkan nya ke sekolah.
"Bang anterin gue ke sekolah yaa" kata Mega dengan rayuan manis nya.
"Gak" jawab Bagas yang masih sarapan.
"Mah masa abang gamau nganterin Mega" kata Mega yang mengadu kepada Vera.
"Bang anterin dong adik nya, kan motor nya lagi di bengkel" kata Vera kepada Bagas.
"Padahal Bagas abis ini mau tidur lagi. Yaudah gue anterin sini" jawab Bagas.
Mega langsung tersenyum.
Setelah itu Mega bersiap siap mengambil tas di kamar nya setelah itu Bagas dan Mega langsung pergi menuju ke sekolah. Kalau sedang berboncengan seperti ini Mega dan Bagas terlihat seperti orang berpacaran. Hanya saja mereka adik abang dan berbeda umur 3 tahun.
Setelah beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai di sekolah. Mega langsung turun dari motor nya dan membuka helm nya serta merapihkan rambut nya. Banyak siswa dan siswi yang berjalan sambil memperhatikan Mega dan Bagas dengan tatapan heran. Siapa yang tidak tahu Bagas coba. Tanpa memakai jaket Bachelor's pun muka Bagas tetap di kenali dengan cewek cewek.
"Terima kasih abang kuu" kata Mega.
"Yaudah gue cabut" jawab Bagas yang memakai helm nya lagi lalu pergi meninggalkan sekolah nya Mega.
Mega langsung masuk kedalam dan menuju ke toilet untuk mengganti nya seperti biasa. Setelah mengganti dengan seragam nya ia langsung pergi ke kelas nya yang sudah begitu ramai karna memang ini sudah mau jam 7 pagi. Mega langsung duduk di bangku nya sendiri.
"Meg tipe cowok lo gimana?" tanya Juna.
"Tumben lo nanya tipe cowok gue" jawab Mega heran.
"Ya secara kan lo tomboy nih udah gitu jomblo pula. Banyak cowok yang pengen pacaran sama lo, tapi mereka gak tau tipe cowok lo gimana" jelas Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend In Enemy [✓]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SEBAGAI TANDA MENGHARGAI] Kenzie Valerian ketua dari Trouble Makers. Mempunyai sifat yang emosional, cuek, pemabuk, dan bahkan tidak suka dengan orang yang menganggap diri nya rendah. Bagas Maheswara ketua dari Bachelor's. M...