Keesokan hari nya Trouble Makers sudah menyiapkan rencana untuk membalas dendam kepada Mega. Hanya Kenzie yang tidak tau sama sekali dengan rencana yang lain nya karna ia belum datang ke basecamp nya. Tidak lama dari itu Kenzie pun datang dan ia juga membolos sekolah.
"Jadi kan mau bikin Mega babak belur?" tanya Rendra kepada Kenzie.
Kenzie mengangguk. Tetapi di dalam hati nya Kenzie tidak rela karna ia berfikir ia sudah sangat jahat dengan Mega. Cewek yang tidak punya masalah dengan nya harus menjadi korban.
"Kayaknya lo ragu gitu?" tanya Elang.
"Lo atur aja" jawab Kenzie yang mengalihkan pembicaraan nya.
Lo gatau rencana kita yang sebenarnya. Batin Elang.
Beberapa saat kemudian akhirnya anggota Trouble Makers bersiap siap untuk berangkat untuk menjalankan rencana nya.
"Ayok Ken" ajak Devin.
"Lo duluan aja. Gue mau ke sekolah sebentar ada urusan. Nanti lo sharelok aja" kata Kenzie yang langsung pergi meninggalkan basecamp nya.
Rendra mendekat ke arah Elang "Lo yakin ini gak berlebihan?" tanya Rendra.
Elang menggeleng.
"Kalau misal rencana ini sampe ada yang lapor ke polisi habis kita Lang" saut Devin.
"Gak akan ada seorang pun yang tau rencana ini kecuali kita kita" jawab Elang.
"Hemm oke" jawab Rendra dan Devin secara bersamaan.
Setelah itu mereka langsung berangkat untuk menuju lokasi. Selain itu Mega Juna dan Rayka sedang berada di kelas karna hari ini ia jam kosong. Memang ia sudah kelas 12 ujian praktik pun sudah hanya ujian saja yang belum tinggal menghitung hari saja.
"Gibran mana ya?" tanya Mega kepada Juna dan Rayka.
"Gak tau gue juga Meg. Telat kali yaa" jawab Juna.
"Sekarang aja jam 8 antara bolos dan telat nih dia" jawab Rayka.
"Gak biasanya dia bolos sendiri" kata Juna.
Ting.
Mega melihat handphone nya ada notif pesan. Langsung saja ia membuka nya dan nomor nya tidak ada namanya melainkan nomor asing.
0812****7854
Kalau mau Gibran selamat, lo harus dateng ke belakang gudang pabrik di jalan Ampera. Kalau sampe 30 menit lo gak dateng ke sini, Gibran akan habis.Mega langsung bangkit dari duduk nya dan mengambil jaket nya yang di taruh di kursi nya itu.
"Gue harus cabut" kata Mega yang sedang memakai jaket nya.
"Mau kemana?" tanya Juna heran.
"Gue mau nyelamatin Gibran di belakang gudang pabrik Ampera. Kalau 30 menit gue gak sampe di sana Gibran bakal habis" jelas Mega yang sedang memasukan buku ke dalam tas nya.
"Kita ikut Meg" kata Rayka.
"Gausah lo disini aja. Gue bisa selesain ini" jelas Mega yang langsung pergi meninggalkan kelas nya lalu menuju parkiran motor nya.
"Ada ada aja sih Gibran ituh kenapa bisa di sana coba. Pasti ada yang bawa dia tuh" kata Juna.
Drttt Drttt.
Handphone Rayka ada yang menelfon nya dan yang menelfon adalah Gibran.
"Gibran" kata Rayka yang masih melihat layar handphone nya.
"bukan nya dia di sandra di belakang gedung pabrik itu" jawab Juna yang ikut bingung juga.
Rayka langsung mengangkat telfon nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend In Enemy [✓]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SEBAGAI TANDA MENGHARGAI] Kenzie Valerian ketua dari Trouble Makers. Mempunyai sifat yang emosional, cuek, pemabuk, dan bahkan tidak suka dengan orang yang menganggap diri nya rendah. Bagas Maheswara ketua dari Bachelor's. M...