Part. 17

2.1K 183 5
                                    


Penyesalan akan perbuatannya terhadap sang istri, seakan terus menghantuinya. Setiap malam, Jimin tidak bisa tidur dengan nyenyak memikirkan di mana saat ini istrinya tinggal. Pun, bagaimana keadaannya sekarang? Apa ia baik-baik saja? Apa yang telah Hyera lakukan selama tujuh bulan belakangan ini tanpa dukungan dari dirinya, mau pun kedua orang tuanya?

Entahlah, memikirkan semua itu benar-benar membuat Jimin semakin jatuh dalam rasa penyesalannya. Rasa penyesalan, yang membuatnya terus menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu bodoh dengan tidak mempercayai perkataan sang istri.

"Terakhir kali Nyonya Park terlihat di bandara, Tuan. Dari informasi yang saya terima, sepertinya Nyonya Park memesan tiket dari Seoul menuju Kota Daegu."

Jimin tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, mendengar berita dari orang yang ia suruh untuk mencari Hyera. Pria itu tersenyum begitu lebar, tak lupa ia juga berterima kasih, sebelum akhirnya memutus sambungan telfonnya.

"Lihat, bahkan takdir pun tidak ingin kita berpisah, Hye," gumam Jimin.

Senyum manis, yang beberapa bulan ini jarang ia tunjukan kini kembali terlihat di wajah tampannya. Satu berita baik yang Jimin terima, seakan telah berhasil mengembalikan semangat hidupnya.

Pria itu menatap lekat figura kecil yang berisikan potret pernikahannya dengan sang istri, membelai lembut wajah cantik di balik bingkai tersebut, sebelum akhirnya memasukkannya ke dalam koper miliknya.

"Aku yang membuatmu pergi jauh dari hidupku. Sekarang ... aku jugalah yang akan membawamu kembali padaku, Hyera-ya," gumamnya, lagi.

"Pesankan satu tiket ke Daegu," ujar Jimin, pada seseorang di seberang sana.

"Yah, untuk hari ini juga. Terima kasih."

Jimin melangkah pergi meninggalkan rumah besar miliknya, dengan menenteng satu koper yang sudah ia tata rapi, setelah selesai dengan telfon pribadinya.

*****
Sementara Jimin tengah sibuk mencari di mana keberadaannya, saat ini Hyera sendiri juga sedang sibuk menyiapkan diri untuk bertemu dengan sang calon mertua.

Yah, hari ini Yoongi menyuruh Hyera untuk bertemu langsung dengan Ibu-nya. Awalnya Hyera menolak. Karena jujur saja, rasanya mentalnya belum cukup kuat untuk mendengar kenyataan buruk yang mungkin bisa terjadi jika mengingat statusnya saat ini. Namun, dengan segala bujuk rayunya, pada akhirnya Yoongi berhasil meyakinkan Hyera. Membuatnya mau tak mau harus bertemu dengan sang calon mertua.

Oke, lupakan itu. Saat ini mereka berdua tengah duduk dengan tenang, di sebuah Restaurant yang sudah Yoongi booking, khusus untuk pertemuannya dengan sang Ibu yang kini juga sudah duduk manis di hadapan mereka setelah sampai di sana beberapa saat yang lalu.

Hanya ada keheningan yang menyelimuti ruangan itu. Tidak satu pun dari mereka, bahkan Yoongi sendiri berani mengangkat suara, sebelum akhirnya Ibu Yoongi mulai berbicara, dan berhasil membuat Hyera sedikit mengangkat wajahnya.

"Inikah wanita yang ingin kau kenalkan pada Eomma, Yoon?" ujarnya terkesan tak suka.

Yoongi sendiri mengangguk cepat, tersenyum kecil pada sang Ibu, seraya menggenggam sebelah tangan Hyera.

"Iya, Ma. Namanya Hyera, dia--"

"Sungguh, apa di dunia ini sudah tidak ada wanita lain lagi. Hingga kau memilih untuk menikahi wanita seperti dia, Yoongi?"

Perkataan sang Ibu, sontak berhasil membuat Yoongi, dan tentunya Hyera sendiri terkejut karnanya. Hyera menghela nafas cukup panjang, wanita itu memilin ujung bajunya, dan mencoba menahan cairan bening yang kini tengah berontak ingin keluar dari pelopak matanya.

Marriage Contract (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang