Part 37

3.6K 174 39
                                    


"Ada hubungan apa, antara kau dan Riri, Jim?"

Hampir saja Jimin tersedak, saat tiba-tiba istrinya menanyakan pertanyaan yang di luar dugaannya.

"R-riri?" ujarnya, setelah meneguk segelas air putih di tangannya.

Hyera mengangguk. Wanita itu meletakkan sendok serta garpu yang baru saja dipakainya di atas piring dengan cukup keras, lalu beralih menatap Jimin yang berada tepat di hadapannya.

"Iya, Riri. Sekretaris pribadimu itu."

Jimin terdiam, sepertinya otak cerdasnya belum bisa mencerna apa yang baru saja istrinya katakan.

"Apa kau hanya akan diam saja, Jim?"

"Tidak. Maksudku, tentu saja kami tidak ada hubungan apa-apa selain hubungan antara karyawan dan atasannya, Hye," jawabnya.

Hyera tampak menukikkan sebelah alisnya. Wanita itu mengambil ponsel di sakunya, lalu menunjukkan sebuah foto tepat di hadapan wajah suaminya.

"Lalu, ini apa, Jim?"

Terlihat jelas, keterkejutan di wajah Jimin saat ia melihat foto yang menunjukan bahwa ia tengah makan di sebuah Restaurant dengan Riri-- Sekretaris pribadinya sendiri.

"D-dari mana, kau mendapatkan foto itu, Hye?" tanyanya kemudian.

"Tidak penting dari mana, atau dari siapa aku mendapatkannya. Karena yang aku pertanyakan di sini adalah, kenapa kau berbohong padaku, Jim?"

"Kau berbohong, saat aku bertanya padamu malam itu. Iya, kan?"

Lagi-lagi Jimin hanya terdiam, pertanyaan dari Hyera benar-benar berhasil membuatnya bungkam.

"Tidak apa jika kau memang tidak mau menjawabnya. Namun, ingat ini baik-baik, Jim. Aku tidak akan memberikan-mu kesempatan lagi, jika sampai kau menghancurkan lagi kepercayaanku."

"Karena itu, akan lebih baik jika kau  mengatakan kebenaran yang selama ini kau simpan dariku. Sepahit apa pun kebenaran itu, aku akan mencoba menerimanya jika aku mendengarnya dari mulutmu sendiri, Jim."

Perlahan Hyera mulai bangkit dari duduknya, lalu pergi begitu saja meninggalkan meja makan setelah mengungkapkan seluruh isi hatinya. Meninggalkan Jimin, yang sampai saat ini hanya terdiam di tempatnya.

*****
Obrolannya dengan Hyera pagi tadi benar-benar mengusik pikiran Jimin, pria itu bahkan sampai tidak bisa konsen dalam bekerja jika mengingat perkataan Hyera yang terakhir kalinya.

Sungguh, bukannya Jimin ingin mempermainkan kepercayaan istrinya atau apa. Namun, Jimin pikir masalah ini memang benar-benar sensitif hingga ia sendiri ragu untuk membicarakannya dengan sang istri.

Tapi, jika dipikir lagi omongan Hyera juga ada benarnya. Mungkin akan lebih baik jika Hyera mendengar sendiri kebenaran ini darinya, dari pada orang lain, apa lagi si wanita ular yang tidak lain adalah mantan istrinya.

"Tunggu dulu, apa mungkin Hyera mendapatkan foto itu dari Soojung?"

Ya, sepertinya itu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Apa lagi jika mengingat ancaman wanita itu beberapa hari yang lalu. Bedanya, Soojung hanya mengirim fotonya dan Riri yang tengah berdua, bukan seperti foto yang wanita itu kirimkan padanya.

"Aish, wanita itu sungguh keterlaluan. Jika terus begini, bisa-bisa rumah tanggaku dan Hyera akan hancur."

Jimin mengacak rambutnya frustasi, benar-benar tidak menyangka jika hidupnya akan menjadi serumit ini. Pria itu terus saja bergelut dengan pikirannya sendiri, sebelum akhirnya kembali tersadar saat mendengar dering ponsel miliknya.

Marriage Contract (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang