Mungkin terdengar aneh, atau bahkan tidak masuk akal, saat melihat wanita yang sudah menikah seperti Hyera tidak pernah sekalipun bertemu dengan anggota keluarga, bahkan orang tua dari suaminya.Namun, seperti yang pernah kukatakan sebelumnya, Jimin dan Hyera menjalin kasih hanya kurang lebih lima bulan sebelum pernikahan. Itu pun dengan keadaan Hyera yang saat itu tengah fokus menyelesaikan kuliahnya, membuat keduanya semakin jarang bertemu dan berakhir tidak bisa saling mengenal lebih jauh antara satu sama lain.
Dan, yah. Kita pun sama-sama tahu apa sebenarnya alasan dari pernikahan ini. Saat itu Jimin sama sekali tidak mencintai Hyera, pria itu hanya berpura-pura bersikap manis di hadapannya, sebelum akhirnya berhasil mencuri hati Hyera dan menikahinya dengan bantuan dari ayah Hyera setelah ia membayar lunas semua hutang-hutangnya.
Selain karena hubungannya yang kurang baik dengan sang orang tua, saat itu Jimin pikir tidak ada gunanya juga mempertemukan Hyera dengan mereka.
Sedangkan Hyera? Ia sendiri tak masalah, wanita itu hanya menurut saja karena Jimin juga mengatakan bahwa ia akan mempertemukannya dengan kedua orang tuanya setelah pernikahan mereka. Hyera sama sekali tidak tahu, jika ia akan ditipu dan justru berakhir bertemu dengan sang ibu mertua dengan cara seperti ini.
Sekarang yang bisa Hyera lakukan hanyalah menunduk di depan mertuanya, setelah kakak iparnya yang sepertinya masih menyimpan dendam padanya langsung menceritakan semua kejadian memalukan itu pada Nyonya Park.
"Jadi, istrimu menamparmu karena mengira jika Min Ji-- Kakakmu sendiri adalah selingkuhanmu, Jimin?"
Pertanyaan yang diajukan oleh sang ibu mertua berhasil membuat jantung Hyera berdetak semakin tidak karuan dibuatnya. Sungguh, Hyera benar-benar merutuki kebodohannya sendiri.
Meskipun dalam hati ia tetap menyalahkan sang suami yang tidak memberitahunya jika ibu, serta kakak perempuannya yang ternyata adalah orang yang sempat ia ceritakan padanya akan datang ke Seoul.
Jimin sendiri mengangguk, pria itu menggenggam erat tangan sang istri yang kini tengah duduk manis di sebelahnya sebelum akhirnya berkata,
"Yang dikatakan Noona memang benar, Ma. T-tapi ini bukan salah Hyera, kok. Dia--"
"Ini memang bukan salah menantu Eomma," potong Nyonya Park, sontak membuat Hyera yang sampai saat ini masih menundukkan wajahnya sedikit mengangkat kepalanya mendengar perkataan sang ibu mertua.
"Hah?" Apa Jimin tidak salah dengar?
"Kenapa? Jika Eomma jadi istrimu, bukan hanya tamparan, tapi malamnya Eomma akan mengusirmu dari kamar seperti apa yang Eomma lakukan pada Appa-mu, Jim."
Tidak, Jimin benar-benar tidak salah dengar. Ibu-nya yang ia kira akan menyalahkan Hyera, atau mungkin sedikit memarahinya justru dengan mudah memaafkan istrinya dan malah berkata seakan dirinyalah yang salah di sini.
Sungguh, untuk kesekian kalinya, Jimin benar-benar merasa tidak bisa mengerti seperti apa jalan pikiran seorang wanita.
"Dan kau menantu," ujar Nyonya Park, membuat Hyera sedikit terperangah dan langsung mengalihkan pandangannya pada sang ibu mertua.
"Tidak perlu merasa bersalah begitu, terkadang kita memang perlu memberi pelajaran pasangan kita agar mereka berpikir dua kali jika ingin melirik wanita lain lagi. Iya, kan, Ji?" lanjutnya.
"A-ah, iya, Ma," jawab Min Ji yang sedari tadi hanya sibuk dengan ponsel di tangannya.
Wanita itu lantas tersenyum, melirik sang adik ipar yang sepertinya sudah berkhasil ia buat ketakutan sebelum akhirnya berkata,
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract (End)
FanfictionHanya sekelumit kisah, tentang gadis bernama Song Hyera, yang harus rela menjadi istri kontrak dari seorang Park Jimin.