Happy Reading
-Terkedang seseorang memerlukan sedikit ruang untuk berbicara dengan dirinya sendiri-
"Halo, selamat malam""Iya ini siapa ya?"
"Saya suster dari Rumah Sakit Medika Indah, apakah ini dengan keluarga Adriana Ayla?"
"Iya saya kakaknya"
"Adik anda mengalami kecelakaan dengan taksi"
Tangan dan kaki Reyna langsung lemas handphone Reyna jatuh ke atas lantai. Air mata Reyna jatuh setetes demi setetes.
"Kenapa kak? Siapa yang telfon?" Ice panik melihat Reyna.
"Sekarang kita ke rumah sakit" Reyna mengambil kunci mobilnya.
"Mau ngapain Kak siapa yang sakit?" Ice terus bertanya karna tidak mengerti apa yang terjadi.
"Ayla kecelakaan, naik tanksi" Reyna mengusap air matanya agar pandangannya tidak buram.
"Kecelakaan?" Ice kaget dan langsung panik.
"Kamu pegangan" Reyna melirik Ice sejenak.
"Nggak usah ngebut ngebut kak nanti-"
"Aaaaaaa"
Tintinnnn...
"Kak"
"Kak"
"Kak Reyna"
"Bangun kak"
"Bangun"
"Ada telfon"
"Hah?" Reyna bangun dengan bingung.
"Cuman mimpi" Reyna menghela nafas.
"Tadi Kakak ketiduran" Ice memberikan handphone Reyna padanya.
"Iya, makasih ya Ice" Reyna mengangkat telfonnya.
"Sekarang udah jam berapa?" Reyna melihat jam diding di rumahnya.
"Udah jam 9 yah" Reyna menjawab pertanyaan nya sendiri.
"Halo Rey"
"Iya Bim"
"Gue ke rumah lo ya sekarang"
"Ngapain?"
"Gue mau bicara sama Ayla"
"Bicara apa?"
"Nanti aja ya gue lagi nyetir nih"
"Ehh tapi-"
Tutt..
Belum sempat Reyna memberi tahu Bima kalau Ayla hilang Bima sudah menutup telfonnya.
"Kamu nggak pulang ice?" Tanya Reyna yang sudah putus asa.
"Nggak kak, aku mau nemenin kakak dulu disini sampe temen kakak dateng" ucap Ice.
"Makasih ya Ice" Reyna tersenyum pada nya.
"Iya kak" Ice membalas senyum Reyna.
Suara mobil sampai di halaman rumah mereka, seorang pria keluar.
"Assalamualikum" Bima masuk kedalam Rumah."Walaikumsalam" jawab Reyna dan Ice.
"Ayla mana Rey?" Bima langsung menanyakan Ayla.
"Ayla hilang" jawab Reyna dengan nada putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl✓
Random"Kalau Ayla bisa milih, Ayla nggak mau dikasih ini kak, Ayla lebih milih ikut sama Diah dari pada harus kayak gini" Ayla "Ayla nggak boleh ngomong gitu, Inget ay Diah nitip bundanya sama Ayla" Reyna "Ayla nggak boleh sedih terus terusan kayak gini...