35| Anak Panah 2

26 2 0
                                    

"Ayla jangan lari lari."

"Tangkep Ayla dong."

"Ayo tangkep masa gak bisa."

Hah, hah, hah,

Ayla bangun dengan nafas yang tidak normal dan berkeringat, ia langsung duduk dan memandang sekelilingnya,

"Ayla kenapa?" Tanya Reyna yang langsung menghampiri Ayla.

Sedangkan yang lain hanya memperhatikan Ayla yang terlihat bingung dengan apa yang terjadi.

"Kamu kenapa?" Tanya Reyna lagi saat Ayla sudah merasa tenang.

"Ayla mimpi." Kata Ayla mencoba mengingat apa yang ia mimpikan.

"Mimpi apa?" Tanya Reyna penasaran.

"Ada anak kecil sama Mamanya lagi kejar kejaran, terus anak kecil itu.." kata Ayla lalu berhenti bicara karna sudah tidak ingat dengan apa yang ia mimpikan.

"Anak kecilnya kenapa?"

"Gak tahu, ada anak kecil lain yang teriak, gak tahu kenapa."

"Terus apa lagi yang kamu liat?" Tanya Reyna lagi.

"Gak ada, emang kenapa kak?" Tanya Ayla, curiga dengan Reyna, sepertinya Reyna mengetahui sesuatu tentang mimpinya ini.

"Kak Reyna tahu sesuatu?"

"Ayla, kakak emng gak inget jelas gimana kronologinya tapi kakak masih tahu gimana alur kejadiannya."

"Kakak ngomong apa sih Ayla gak ngerti, jangan bertele tele deh kak."

"Oke oke, itu bukan sekedar mimpi Ayla, itu adalah bagian dari memori kamu."

"Memori?"

"Yang kakak inget kejain itu terjadi 7 tahun yang lalu."

"Jadi, anak kecil itu Ayla, dan yang teriak itu kakak?"

"Iya."

"Selami perasaan kamu, masuk kedalam memori kamu, maka kamu akan mengingat semua yang pernah terjadi, inget Ayla, jika kamu ingin mengingat kejadian itu yang perlu kamu lalukan adalah mau menerima mereka dalam memori kamu."

"Terima mereka, mereka bagian dari semua itu, jangan buang ambil lagi yang perbaiki, bukan mencari pengganti."

Ayla menutup matanya dan berrusaha dengan keras agar bisa mengingat sesuatu, ia menenangkan pikiran, merileks kan tubuhnya dan mulai mengingat mimpinya.

Berusaha masuk ke dalam perasaannya, berusaha masuk kedalam memorinya.

Flasback

"Besok Ayla ulang tahun ya?" Tanya Reyna kecil meledek pada Ayla yang sedang memandang langit malam.

"Ayla gak mau ulang tahun kalau gak ada Mama sama Papa." Kata Ayla masih memandang langit.

"Katanya Mama sama Papa besok pulang." Kata Reyna dengan nada bersemangat.

Ayla masuk kedalam masa lalunya ia melihat 2 anak kecil yang sedang bercengkrama di depan sebuah jendela kamar, ia tidak bisa melakukan apa pun, menyentuh, bahkan suaranya tidak terdengar oleh mereka.

Ayla hanya bisa menonton kejadiannya, ia tidak bisa memodifikasi atau merubah bagian bagian dari kejadian yang ia saksikan, karna nyatanya semua yang ia lihat hanya memorinya sendiri.

2 gadis itu tidur berbeda kamar, namun masih bersebelahan. Pagi pun datang Ayla bangun pagi pagi sekali karna hari itu tepat ulang tahunnya yang ke sepuluh tahun.

Strong Girl✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang