Terus?Apa lagi yang di harapkan? Sebuah kebahagiaan?
Atau berharap semua ini hanyalah sebuah mimpi buruk?
Atau bahkan hanya lelucon hadiah ulang tahun?
BUKA MATA dan SADARLAH semua ini nyata, kebahagiaan sudah mati dan di kubur.
Cobalah untuk menerimanya.
===
"Ayla nya mana kak?" Tanya Ice yang bingung.
"Dikamarnya lah"
"Nggak ada"
"Nggak ada gimana? tadi di si-" Reyna tidak meneruskan kata katanya saat membuka pintu dan tidak melihat siapa siapa.
"Ayla mana? Bunda Ayla nggak ada, Ayla mana?" Reyna mulai panik dan bingung dengan menghilangnya Ayla secara misterius.
"BUNDA!!! jangan jangan Ayla kabur!!" Teriak Reyna.
"Jangan ngomong gitu"
"Tadi pagi Ayla bilang mau pulang, jangan jangan Ayla kabur bun"
"Kita coba cari dulu"
Setelah lima menit mencari Bima datang.
"Kenapa? Kok pada panik?" Tanyanya yang baru datang.
"Ayla ilang?" Jawab mereka serentak.
"Loh kok ilang Ayla kan lagi sama Rachel di luar" Bima tertawa sedikit melihat ekspresi Reyna yang menggemaskan.
"Nggak lucu tau Bim!!"
"Ya abisnya eskpresi lo itu lucu banget" kata Bima sambil ngakak.
"Ah terserah" ucap Reyna sambil keluar dengan tergesa gesa.
"Mau kemana?"
"Ketemu Ayla" jawabnya yang masih marah.
"Katanya Ayla mau ngomong berdua sama Rachel" setelah Bima bicara Reyna berhenti dan berbalik.
"Ya udah" Reyna duduk di sofa dengan wajah yang cemberut.
"Tadi Rachelnya di jemput?" Tanya bundanya.
"Enggak" jawab Bima.
"Kok enggak?" Tanya Diana lagi.
"Tadi maunya gitu, pas di telfon udah di rumah sakit, pas kekamar Ayla, dianya minta keluar cari angin katanya" jelas Bima.
"Oo" mereka hanya ber 'O' ria mendengar penjelasan Bima. Kecuali Reyna ya mungkin ia masih kesal dengan Bima.
"Itu apa an?" Tanya Bima sambil menunjuk sesuatu yang di bawa Ice.
"Oh ini tadi mama nitip makanan buat Ayla" jawabnya.
===
Angin membelai rambut indahnya membuat rambutnya sedikit berantakan, memandang sebuah taman yang di huni oleh orang orang yang butuh pertolongan tenaga medis.
"Hel" suara kecil Ayla memanggil seorang hadis di sampingnya.
"Ya Ay"
"Gue masih pantes bahagia gak sih?" Tanyanya.
"Semua orang berhak bahagia Ay" jawabnya yang masih memandang kedepan.
"Termasuk lo" tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl✓
Random"Kalau Ayla bisa milih, Ayla nggak mau dikasih ini kak, Ayla lebih milih ikut sama Diah dari pada harus kayak gini" Ayla "Ayla nggak boleh ngomong gitu, Inget ay Diah nitip bundanya sama Ayla" Reyna "Ayla nggak boleh sedih terus terusan kayak gini...