33| Sepotong Memory

24 3 0
                                    

Hari hari berlalu, sedikit demi sedikit rasa penasaran semakin membesar dengan apa yang pernah terjadi di masa lalunya.

Ayla dengan keras mencoba untuk mengingat semua yang terjadi namun semua berakhir dengan sakit dan mimisan, tidak ada yang bisa ia andalkan.

Tidak ada kenangan ataupun hal yang bisa mengingatkannya pada sesuatu yang ingin ia ingat. Kesal rasanya.

"Ayla, kakak harus keluar bentar kamu jangan kemana mana ya." Kata Reyna yang sedang beriap siapa akan pergi.

"Iya."

Sulit untuk mengontrol Ayla, walaupun ia sudah di ingatkan untuk tidak keluar rumah tapi tetap saja ia pergi. Ayla pergi ke makam Diah, berusaha untuk mengingat, Ayla memilih makam Diah.

Sesampainya disana Ayla membeli bunga dan menuju makam Diah, merendahkan dirinya dan mengusap usap nisan, menabur bunga dan berdoa.

"Diah." Ayla mulai bergumam mengajak Diah bicara.

"Diah apa kabar? Ayla kangen." Ayla menyeka air mata yang spontan saja terjatuh.

"Ayla salah, Ayla minta maaf."

"Ayla janji bakal jaga ini, akan jaga apa yang Diah kasih."

"Karna ke egoisan Ayla, Diah harus ninggalin Bunda Ayla, kita semua. Maaf ya Diah."

Setengah jam bergumam dengan makam Ayla meninggalkan TPU dan pergi ke sebuah toko kue yang di depannya terdapat persimpangan tajam.

Berjalan menyusuri trotoar dan menemukan tukang eskrim keliling, biasanya Ayla dan Naila sering membeli eskrim pada dia saat pulang sekolah.

Ayla mencoba lagi dan lagi mengunjungi tempat tempat yang pernah mengukir kenangan dalam hidupnya, memandang kembali dan berusaha untuk ingat.

Namun tetap tidak mempan untuk memancing apa yang ada di balik otaknya, tidak keluar sedikitpun memory yang masih tersimpan.

Ia juga tidak yakin bahwa memory itu masih ada dan hanya tertutup penyakit atau sudah hilang karna terapi saat itu.

Namun hal itu bukan lah halangan yang membuat Ayla menyerah untuk mencoba lagi.

Ia memberanikan diri untuk menginjakkan kakinya ke tempat yang penuh kenangan gelap di hidupnya, yaitu jalan raya dimana 2 tahun yang lalu ia tertabrak.

Usahanya membuka kenangan buruk ini memberi sedikit kemajuan, sepotong memory terbuka menjadi saksi dan memperbaiki sedikit kesalah pahaman.

===

Bima masih sibuk dengan skipsi akhirnya satu minggu lagi ia akan sidang dan dua minggu lagi ia akan wisuda dan lulus.

Reyna berniat untuk membantu Bima karna Bima meminta bantuannya. Mereka mengerjakan semua itu di rumah Bima.

"Ayla gimana masih sakit?" Tanya Bima untuk mencairkan suasana yang sedari tadi diam tanpa suara.

"Baik, udah agak mendingan." Jawab Reyna yang masih sibuk memperhatikan kertas kertas. "Katanya sih besok mau sekolah." Lanjut Reyna.

Beberapa jam setelah mengerjakan tugas mereka keluar untuk membeli bahan masakan, Reyna membeli sayur sayuran untuk memasak sayur asem.

Reyna adalah gadis yang lihai memasak, walaupun ia keturunan orang yang kaya namun ia masih mandiri dan bisa mengurus adiknya.

Reyna memberhentikan pembantu yang di minta Mamanya untuk menjaga mereka saat ia lulus SMP. Bukan tanpa sebab ia hanya ingin Ayla meresa bahwa mereka tidak di buang.

Strong Girl✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang