"Mah." Panggil Lala bingung.
"Ini Diah La." Kata Mona ragu mengatakannya.
"Gak, gak mungkin Mama becanda kan? Tante Diana jangan becanda, Ma ayo kita ke rumah Diah." Lala menarik tangan Mamanya ke mobil agar mereka segera pergi.
"Ini lah kenyataannya." Kata Mamanya masih berdiri sedangkan Lala berada di belakang berusaha menarik tanganya.
"Gak mungkin." Kata Lala tidak terima.
"Mungkin Lala, liat sendiri ini Diah."
"Gak mungkin, hiks hiks, Lala memeluk nisan yang bertuliskan.
Ayu Diah
Binti
Danuarta"Diah kenapa tinggalin Lala, kenapa Diah ninggalin Lala." Kata Lala yang masih menangis.
"Lala!" Panggil Diana dan Lala pun langsung menoleh. "Diah masih hidup di tubuh Lala." Lanjut Diana.
"Maksudnya?" Tanya Lala bingung.
"Jantung Diah ada disini." Kata Diana memegang dada Lala yang masih terurai air mata.
Berjam jam Ayla menangisi kuburan sahabatnya, akhirnya Lala berhenti menangis dan mau untuk di bawa pulang.
"Lala." Kata Diana mencoba membujuk Lala.
"Nama aku Ayla bukan Lala." Kata Lala ketus.
"Iya, Ayla kita pulang ya, udah hampir sore." Kata Diana lagi.
"Diah, maksud tante Ayla, nanti kamu sakit."
"Gak papa tante manggil aku Diah toh sekarang di tubuh aku juga ada Diah." Kata Lala.
"Kamu juga jangan manggil tante, panggil Bunda biar sama kaya Diah."
"Iya Bunda." Kata Ayla dan memeluk Diana.
===
"Sudah bangun?"
"Belum?"
Ayla di temukan pingsan di taman angker yang ada di pinggir kota, dengan hidung berdarah dan dan tergeletak di bawah kursi taman.
Mukanya yang pucat dan jam tangan yang terlempar jauh. Ayla langsung di bawa ke eumah sakit, Bima melacak HP Ayla dan menemukannya di sana.
Ayla segera di tangani oleh dokter Mira dan ia menyatakan Ayla harus mendapatkan donor jantung secepatnya.
Beberapa jam setelah masuk rumah sakit akhirnya Ayla sadar. Ia melihat semua orang ada di depannya termasuk yang tidak pernah ada pun.
Ayla bahkan tidak memandang Mamanya, melirikpun ia tidak ingin, Ayla lebih memilih untuk melihat keluar jendela dari pada harus melihat Mamanya.
"Ayla." Panggil Mona yang mecoba mendapatkan perhatian Mama.
Ayla bahkan tidak ingin mendengar apa yang keluar dari mulut Mamanya.
"Mama cuma mau minta maaf." Kata Mona menundukkan kepalanya.
"Mama gak perlu minta maaf." Kata Ayla ketus dan maaih tidak melihat Mamanya.
"Mama cuma mau kamu sembuh, itu alasannya kenapa Mama kerja sampai ke luar negri Ay."
"Ayla tahu, Mama juga kerja buat Ayla kan? Jadi gak pelu minta maaf."
"Mama tahu salah Mama apa, Mama sadar Mama gak pernah ada waktu buat kamu, Mama tahu Mama gak bisa jadi Ibu yang baik buat kamu, makanya Mama minta maaf."
"Ayla usah maafin Mama." Namun Ayla bicara dengan wajah datarnya yang dingin.
"Jadi kamu mau dong donor jantung." Kata Mamanya dengan sedikit ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl✓
Random"Kalau Ayla bisa milih, Ayla nggak mau dikasih ini kak, Ayla lebih milih ikut sama Diah dari pada harus kayak gini" Ayla "Ayla nggak boleh ngomong gitu, Inget ay Diah nitip bundanya sama Ayla" Reyna "Ayla nggak boleh sedih terus terusan kayak gini...