20| Pemilik Masa Lalu

30 3 0
                                    


Beberapa menit di taksi akhirnya Ayla sampai di rumah Ice, Ayla keluar dari taksi, terlihat dari balik gerbang pintu rumah Ice tidak di tutup.

Ayla berlari kecil menuju depan pintu rumah itu.

"Ice gue kesini..."

Ayla tidak melanjutkan ucapannya karna melihat Ice dengan seorang perempuan sedang duduk berdua di ruang tamu dengan posisi yang cukup dekat.

'Apa apan ni?'

Ayla terdiam beberapa detik mencerna apa yang ia lihat dan langsung pergi dengan berlari menyusuri trotoar. 

Ice yang melihat Ayla langsung berlari, mengejar Ayla dan di susul gadis itu.

"AY" panggil Ice agar Ayla berhenti.

"AYLA"

"AY TUNGGU AY"

Akhirnya Ice dapat menggapai tangan Ayla dan membuat Ayla berhenti.

"Lo kenapa Ay?" Tanya Ice yang bingung dengan sikap Ayla.

Tidak ada jawab dari Ayla, raut wajah Ayla menunjukkan wajah penuh emosi.

"Hos, hos, hos" Gadis itu baru sampai di tempat mereka berdua dengan nafas yang lumayang ngosngosan.

Setelah nafasnya mulai normal, ia melihat Ayla dengan pipi yang tambal dengan steples.

Dengan spontan gadis yang bernama Naila itu menganggat tangannya ingin menyentuh pipi Ayla dengan berkata.
"Pipi lo kenapa?"

Belum sempat tangan Naila menyentuh pipinya, Ayla langsung menepis tangan Naila dan..

Brak

"JANGAN SOK PEDULI SAMA GUE"...Ayla mendorong Naila sampai ia jatuh ke atas trotoar.

Spontan Ice langsung turun untuk membantu Naila berdiri,
"Lo kenapa sih Ay?" Tanya Ice marah.

"Dateng dateng langsung pergi, di peduliin malah marah, mau lo apa sih Ay?"

Ayla hanya diam menahan emosinya,
"Gak papa Ice gak papa" kata Naila.

"Eh Ay, gue pikir lo itu orang baik karna lo mau aja nolongin pengamen yang di palak sama preman, tapi gue SALAH.."

"Lo bisa sekasar ini ke orang yang sama sekali gak lo kenal, gue nyesel pernah kenal sama lo" ucap Ice sambil membawa Naila untuk menjauh dari Ayla.

Mereka pergi meninggalkan Ayla yang masih menahan emosinya yang sedang memuncak.

===

"Aaaaaaa" teriak Ayla menumpahkan emosinya di sebuah jembatan.

"KENAPA? KENAPA? KENAPAAAAA?" Teriak Ayla.

"GAK ADIL, SEMUA INI GAK ADIL"

"Kenapaaaaaa?"

"Namanya Naila"

Suara laki laki yang datang dari sudut jalan yang membuat Ayla heran.

"Ice pernah suka sama dia, tapi dianya suka sama kak Hali" lanjutnya bercerita.

"Maaf sebelumnya tapi tadi gue liat kalian"

Sedangkan Ayla hanya terdiam memandangnya. Ia adalah Blaze kemabaran dari Ice.

"Waktu SMP Ice sekelas sama Naila, duduk bareng Naila, deket sama Naila, sampe akhirnya Ice nyimpen rasa sama Naila"

"Ice pikir Naila juga suka sama dia, tapi enggak"

Strong Girl✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang