END

9.2K 437 61
                                    

Author pov

"Pelan pelan sa".

"Iya a iya, ini aku juga baru jalan loh. Apakabar kalo aku lompat coba". Ucap acha yang menuruni tangga dan dibantu oleh vanno.

Sekarang kehamilan acha sudah memasuki bulan yang ke sembilan dimana hanya dalam hitungan hari lagi acha akan melahirkan.

Sejak usia kandungannya memasuki bulan ke delapan, acha tinggal dirumah bundanya. Dan vanno juga sudah mulai bekerja di kantor lagi karena ada bunda acha yang menemani acha dirumah.

"Semoga aja dah ponakan gue entar sifatnya gak kayak elu". Ucap reno yang langsung mendapat tatapan maut dari acha.

"Udah udah, mending makan aja ya". Ucap bunda acha.

Dan mereka semua makan dalam keadaan hening seperti biasa.

Setelah selesai makan, acha dan vanno kembali ke kamar karena vanno akan siap siap berangkat ke kantor.

"Gak pergi ke kantor gakpapa kali ya". Gumam vanno tapi masih bisa didengar oleh acha.

"Jangan atuh a, ntar kamu mau anak kamu jadi pemales kayak kamu???".

"Enggak lah, tapi kan aku mau nemenin kamu".

"Kan ada bunda yang nemenin aku".

"Jadi kamu gak mau aku temenin? Yauda aku berangkat". Ucap vanno yang kemudian keluar dari kamar tanpa melakukan sesuatu seperti nyium kening acha contohnya.

Lah ngambek- acha

"Kamu liat kan dek? Papa kamu tuh suka banget ngambek, gak kayak mama". Ucap acha sambil mengelus perutnya.

Dan acha pun kembali ke tempat tidur dan melakukan kegiatannya sehari hari yang tak lain adalah main hp, nonton film dll.

-----

Sekarang vanno sedang berlarian di lorong rumah sakit, tak peduli dengan reno yang berkali kali memanggilnya.

"Risa gakpapa kan bun??". Tanya vanno yang sudah dalam mode panik.

Tepat beberapa jam setelah vanno berangkat ke kantor, Acha merasakan sakit pada perutnya.

Flashback on

"Bundaaaa, bundaaaa". Teriak acha yang sudah tidak bisa menahan sakit pada perutnya.

"Astaga achaaaa". Ucap bunda acha saat melihat anaknya kesakitan.

"Kita kerumah sakit sekarang, kamu tahan sebentar ya nak". Ucap bunda acha dan acha hanya bisa mengangguk.

Dibantu dengan supir dan beberapa pembantu akhirnya acha dan bundanya sampai di rumah sakit.

Tak lupa pula bunda acha langsung menghubungi yang lainnya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Bunda tau ini sakit, kamu tahan ya nak". Ucap bunda acha yang mencoba menenangkan acha.

Walaupun kesakitan dan tubuhnya dipenuhi keringat, acha tetap mencoba tersenyum kepada bundanya.

"Bun, kalau acha ada salah tolong maafin ya bun". Ucap acha sambil tersenyum.

"Iya sayang iya, kamu yang kuat ya nak ya. Demi kamu dan anak kamu juga".

Flashback off









"Acha gakpapa kok". Ucap bunda sambil mengusap rambut acha.

"Kamu kuat kan sayang??". Tanya vanno sambil menggenggam salah satu tangan acha.

OUR LOVE STORY : YOUNG MARRIAGE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang