55. Untruth

9.8K 454 70
                                    

Author pov

"Oke sekian untuk hari ini, jangan lupa tugas yang sudah saya berikan. Selamat siang".

"SIANG PAK".

"Lo mau kemana??". Tanya naya kepada vanno.

"Perpus".

"Emm gue ikut boleh? Sekalian nyari bareng gitu". Ucap naya ragu2, takut jika vanno menolak.

Tapi vanno tak membalas ucapan naya, tetapi langsung meninggalkannya dan keluar dari kelas.

"Sabar sabar sabar". Batin naya.

Di perpustakaan

Sekarang naya sedang berkeliling mencari buku yang bisa membantu tugas tugasnya hari ini. Tetapi setelah berkeliling dari satu rak ke rak lainnya, dia belum menemukan buku yang dicarinya.

"Yaampun akhirnya ketemu juga". Raut wajahnya yang tadinya kesal menjadi senang karena menemukan buku yang ia cari. Tapi sayang, tubuhnya kurang tinggi sehingga dia tidak bisa mengambil buku itu.

"Kenapa tinggi banget sih, malah gada orang lewat lagi disini". Batin naya sambil celingukan ke kanan kekiri keatas kebawah.

Saat tengah bersusah payah mengambilnya tiba2 ada sebuah tangan yang meraih buku yang diinginkan naya. Kemudian orang itu memberikan kepada naya tanpa mengeluarkan satu kata pun.

"Ma makasih vanno". Ucap naya meskipun orang itu telah meninggalkannya.

"Aneh banget tuh orang kadang ngeselin kadang nolongin".

Akhirnya naya memilih untuk mencari tempat duduk dan menyelesaikan tugasnya. Dan matanya tertuju pada kursi yang sedang diduduki oleh vanno. Karena saat ini hanya vanno yang dia kenal didalam perpustakaan ini, naya memutuskan untuk duduk di bangku kosong dihadapan vanno.

"Emm gue duduk disini ya". Izin naya, ya siapa tau vanno gak ngebolehin. Tapi vanno tetap diam dan fokus pada laptopnya.

Daripada menghabiskan energi untuk kesal terhadap seorang kevanno, naya memilih membuka buku catatannya dan menyalin beberapa materi yang dia butuhkan.

"Kenapa waktu serius dia tambah ganteng". Batin naya yang tak sengaja melirik wajah vanno yang sedang serius pada tugasnya.

Dan gak lama kemudian vanno menutup laptopnya pertanda jika dia sudah menyelesaikan tugasnya lalu meninggalkan naya yang belum selesai tanpa mengeluarkan satu kata pun.

Vanno keluar dari perpustakaan dan langsung menuju parkiran karena sebentar lagi saatnya acha pulang sekolah.

Namun langkahnya terhenti saat melihat temannya. Dan vanno memilih menghampirinya terlebih dahulu.

"Bentar lagi udah mau pulang mereka". Ucap vanno to the point dan fari mengerti maksud dari kata mereka, siapa lagi kalo bukan acha dan tara.

"Emm gue duluan ya far, bye". Ucap seorang gadis yang tadi berbicara dengan fari sebelum vanno menghampirinya.

"Oke hati hati ya". Ucap fari sambil tersenyum yang bisa membuat ciwi ciwi kebaperan.

"Gue ada urusan jadi gak bisa jemput cewek gue, duluan ya". Ucap fari yang kemudian melangkahkan kakinya tetapi tertahan karena vanno menarik tas dipunggung nya.

"Jauhi sifat lama lo sebelum lo sendiri nyesel". Ucap vanno kemudian melepas genggamannya pada tas fari lalu pergi.

------

"Lo ada masalah sama fari??". Tanya lira. Sekarang mereka berempat sedang duduk di bangku taman depan sekolah sambil menunggu jemputan masing2 kecuali lira yang hanya menunggu mereka semua dijemput.

OUR LOVE STORY : YOUNG MARRIAGE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang