Married Him [END]

[1]

Hai, ini project ku yg lain, lgi ingin aja ngehalu marriage life dengan cast kim taehyung.

Semoga klian suka ya, bantu aku biar bisa semangat untuk menyelesaikan project ini.

Stay tuned aja, kalo kalian ngerespon baik aku akan up dengan cepat. mohon apresiasinya ya sayangnya taehyung<3

Happy reading🙌

+++

Hujan kembali menyelimuti kota Seoul, sama seperti sebelumnya ia kembali membawa kesejukan dan ketenangan bagi setiap penyukanya. Suara rintik hujan yang awalnya terdengar ramah kini berubah menjadi lebih riuh, membuat suara riak dari benda-benda yang diguyurnya.

Haeri sama sekali tidak ingin beranjak dari teras rumahnya walau dingin semakin menusuk kulit. Lengkap dengan sweater kesayangan nya, Haeri menatap senang setiap tetes hujan yang turun menyapa tanah halaman rumahnya. Tak butuh alasan untuk Haeri menyukai momen seperti ini, menenangkan sekaligus menyejukkan. Masih dengan kaki yang dia tekuk di kursi teras rumahnya, ia mulai mengetikkan sebuah pesan.

Kau sedang apa?

Tak lama balasan dari seberang merayap di ponsel Haeri dan membuat segaris senyum di wajah nya.

[Kookoo]
Tugas ku banyak sekali, aku tidak sempat bersantai walau hanya sebentar.

Jemari lentik Haeri kembali asik di layar untuk mengetikkan beberapa huruf di sana.

Bekerja keraslah!

[Kookoo]
Kau tau aku seorang pria hebat!

Haeri mendecih setelah membaca pesan singkat dari Jungkook yang kini sedang berada di jeju untuk mengurus beberapa urusan kantor di sana. Haeri bisa membayangkan bagaimana ekspresi angkuh di wajah pria itu.

Kapan kau kembali ke Seoul huh?

Haeri semakin merapatkan sweater nya erat, semakin lama udara di luar semakin sejuk tapi ia tetap tidak ingin beranjak.

[Kookoo]
Bulan depan, jangan terlalu merindukan ku Haeri-ah, tenang saja kau orang pertama yang aku temui setelah kakiku menginjak tanah seoul.

Haeri masih menatap bulir hujan yang semakin lama semakin deras, gadis itu memeluk tubuhnya untuk menahan dingin lebih lama lagi. Beberapa kalimat dari pesan Jungkook membuat nya semakin merindukan pria itu. Tangannya kembali menari di atas keyboard ponsel untuk mengetikkan pesan balasan.

Aku tau, bawakan oleh-oleh dari sana

[Kookoo]
Tentu, akan ku bawakan yang banyak untukmu

Segaris senyum tersemat di wajah cantik Haeri, setelah mematikan ponselnya ia beranjak dari kursi teras rumahnya dan bergegas masuk karena sudah tidak tahan dengan dingin malam yang menusuk.

***

Haeri menyerahkan kepalanya ke atas meja dengan pasrah dan membuang nafas kasar. Dia menutup matanya sejenak untuk menenangkan diri untuk ke sekian kali. Perkataan sang ibu membuat ia membuang nafas berkali-kali untuk hari ini.

"Haeri, kau harus menuruti apa yang ayah mu katakan, menikahlah sayang."

"Eomma, aku masih sekolah dan sekarang eomma menyuruhku menikah? "

"Eomma tau, tapi kau harus menurutinya. "

"Bahkan mimpi ku belum ku mulai sama sekali. "