12. reyhan toxclass #2

288 57 18
                                    

"Ekhem-ekhem, attention please! Kelas hari ini resmi saya buka.... "

Tuk tuk tuk tuk

Usai dipukulnya meja dengan pulpen oleh Reyhan, Arfel dan Dilon yang duduk dipojokan sebagai penonton bayaran itu langsung bersorak-sorak ria sambil tepuk tangan.
/Reyhan yang nyuruh.


"HIDUP REYHAN STREY KITS!" teriak Arfel sambil tepuk tangan keras-keras.

"Oke Sean, untuk materi pertama di kelas Mr. Reyhan yang sangat hensem ini adalah pelajaran pemanggilan. Bahasa informal panggilan untuk aku dan kamu!"

Sean yang duduk di depan Reyhan hanya mengerjap sambil menatap pemuda di depannya itu bingung, Sean tak mengerti kata-kata Reyhan.

Dalam pikiran informalnya Sean : "ni bocah ngapain sih, gaje banget, sok asik ewhh!"

"Karena di zaman jigeum ini semua komunitas manusia lebih banyak menggunakan bahasa panggilan gaul yaitu lo dan gue, jadi situ harus menyesuaikan. Apalagi di era global warming seperti sekarang ini, gak kane banget ya boy remaja kayak situ ini masih pake bahasa formal."

Bentar, ni apa hubungannya sama global warming?

"Oke, sekarang kita akan mulai speaking test. Sean, coba bilang lo!" Reyhan menunjuk Sean dengan pulpen yang mana membuat Sean mengerutkan dahinya.

Sean menunjuk dirinya sendiri lalu menatap Reyhan dengan tatapan penuh tanya. Sedangkan dipojokan sana ada dua orang alumni Reyhan Toxclass sedang berusaha menahan tawanya mengingat mereka dulu juga sama bingungnya seperti Sean.

"Maksudnya, ikuti kata Reyhan pangeran," Dilon membantu dengan membantin yang mana membuat Sean menoleh ke arahnya dan mengangguk paham.

"L..lo?" ucap Sean ragu yang langsung diberi ancungan jempol oleh Reyhan.

"Baguss! Coba lebih yakin lagi, ulang sekali lagi!"

"Lo!" tegas Sean yang langsung diberi tepukan tangan oleh Reyhan dan gelakan tawa oleh Arfel dan Dilon di pojokan sana.

Terdengar kaku, makanya Arfel dan Dilon sampai tertawa. Menurut mereka ini terlalu lucu.

"Lo itu artinya kamu. Jadi misal nanti situ mau manggil orang, pake lo jangan pake kamu. Tapi itu untuk orang yang seumuran dan akrab sama situ. Jangan nanti sama nenek-kakek situ bilang lo lo an, bisa dikutuk nanti..!"

Sean kembali mengangguk paham, tapi selanjutnya ia kembali berpikir, "lantas situ itu artinya apa?" tanyanya.

"Sama aja sih, situ itu juga artinya kamu, tapi biasanya dipake sama orang kalo lagi sarkas ke orang lain sih," balas Reyhan sambil mengangkat kedua bahunya.

Reyhan anak musik bukan anak sastra yang belajar kebahasaan, makanya agak ragu cuy.

"Berarti kam-- eh maksudku, lo dari tadi sarkas padaku? Tapi apa salahku?!!"

Jangan tanya Arfel dan Dilon, mereka udah kejang-kejang di pojokan.

"Gak gitu juga dong gantenggg! Gue pake situ biar lo gak bingung aja," balas Reyhan sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal. Dia jadi ikutan bingung.

"Oke, paham!"

"Selanjutnya, untuk kata ganti orang pertama. Bukan aku, tapi gue. Coba bilang gue?"

[1] Sirena ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang