Jevano memperhatikan lamat-lamat tiga buah sisik hijau berukuran dua kali lebih besar dari sisik pada biasanya itu. Pikirannya sudah kemana-mana, tapi masa iya, rivalnya itu? Bukanlah seorang manusia?
Sisik hijau ya, Jevano dapat mengambil dua kesimpulan dari benda yang ia temukan di kamar mandi kemarin itu. Bisa jadi Sean adalah jelmaan ular, atau? D-duyung?
Sedikit ragu dengan terkaan terakhirnya karena Jevano bukanlah orang yang percaya dengan mitos-mitos adanya makhluk setengah manusia dan setengah ikan itu. Tetapi setelah riset yang ia lakukan dan rencana Agastya itu, Jevano jadi mulai mempertimbangkan ketidak percayaannya.
Kemarin bahkan ia mencari hal-hal yang berbau duyung. Entah itu di internet ataupun di buku. Bukan untuk apa. Jika memang dugaannya itu benar, Jevano dengan cepat ingin melumpuhkan Sean. Seperti yang (sangat) diinginkan oleh sahabatnya, Agastya.
"Van? Kamu lagi ngapain?"
Mendengar suara sang istri memecah keheningan, Jevano dengan cepat langsung menyembunyikan sisik hijaunya di saku celananya kemudian bertingkah seolah sedang bersantai di depan Ashila yang baru saja datang dari kamarnya. Perempuan itu rapi dengan gaya modisnya, mungkin akan pergi.
"Engga, lagi diem aja," balas Jevano seadanya.
"Tangan kamu gimana? Udah enakan?"
Laki-laki itu menggeleng sambil memegangi siku tangan kanannya yang tulangnya sedang bermasalah karena ulah Sean.
Sebenarnya sudah mudah untuk digerakan tetapi rasanya masih sedikit nyeri, tidak separah dua hari yang lalu. Tetapi tetap saja masih sakit. Jadi Jevano tidak berbohong demi mendapat perhatian Ashila.
"Hhhh, kamu pasti kesusahan ya gara-gara siku kamu masih sakit. Emang ya, Rachel tuh harus dikasi pelajaran udah buat kamu kayak gini!" Ashila geram yang membuat Jevano mengerutkan alisnya menatap sang istri yang duduk di sebelahnya.
Yang melakukannya Sean kenapa Rachel yang kena?
"Jangan berani kamu sakitin Rachel sedikit pun Shil! Sedikit aja Rachel lecet karena ulah kamu aku gak akan segan-segan nyakitin kamu juga!"
Ashila tersentak lalu menoleh ke arah Jevano sambil memberi tatapan tak percaya. Jevano, suaminya sendiri bahkan mengancam akan menyakitinya jika ia menyakiti mantan pacar suaminya?
Digaris bawahi mantan pacar.
Apa laki-laki itu masih menaruh hati pada Rachel? Belum move on sepenuhnya dari Rachel? Tetapi sudah berani meminta haknya sebagai suami kepada Ashila? Chh, Jevano ini memang dasar.
"Van, dia yang buat siku ka–"
"Sean! Bukan Rachel!"
"Sean disuruh Rachel! Kamu kenapa sih selalu belain mantan kamu itu? Masih suka sama dia?!" kesal Ashila menekankan intonasinya pada kata mantan yang mana membuat Jevano mendengus.
Hhhh, sudah tau masih saja tanya.
"Van, aku ini istri kamu loh!"
"Iya aku tau. Aku inget. Lantas?"
"Yang harusnya kamu cintai itu aku bukan Ra–"
"Hari ini mood ku lagi gak bagus, Shil, kalau kamu masih pengen marah-marah gak jelas jangan salahin aku kalau kamu aku talak nanti ya," tandas Jevano kemudian beranjak bangun dari sofa dan pergi meninggalkan Ashila yang dibuatnya bungkam itu.
Ashila menganga tak percaya, lagi-lagi Jevano mengancam dan kali ini ancamannya adalah talakan. Perempuan itu menatap kesal punggung suaminya yang menjauh ke arah dapur itu. Suka Jevano pada Rachel dan dia jelas beda. Dan demi apa, Ashila ingin Jevano menyukainya sama seperti laki-laki itu menyukai Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Sirena ✓
FantasyTentang Sean, si handsome stranger yang menemukan cintanya di dunia yang berbeda dengannya. ft. hyunjin of stray kids [local ff] ©cryistalclear, 2O2O