"Han, ini apa?"
Merasa terpanggil, Reyhan menoleh ke arah Arfel yang duduk di depan rak tv yang bertanya padanya. Pemuda berfreckles itu membuka salah satu lemari yang menampilkan banyak deretan buku. Bahkan Arfel sudah mengambil satu diantara puluhan yang tersusun disana.
"Itu kayak koran tapi model majalah, Fel. Dulu papi gue suka baca berita-berita gitu, makanya gue simpen aja buat kenang-kenangan blio," jawab Reyhan yang diberi oh-an saja oleh Arfel.
Karena penasaran dengan isinya, Arfel membuka benda yang sedikit berdebu itu lalu membaca isinya. Arfel ini kalau lagi gabut suka baca sesuatu. Katanya buat nambah wawasan, siapa tau dia langgeng hidup di daratan kan biar kelihatan eksis. Gak kayak Dilon dan Reyhan yang kalo gabut malah guling-guling di karpet kayak rengginang, eh maksudnya trenggiling.
Posisi saat ini, mereka semua lagi kumpul di ruang tengah. Reyhan lagi duduk di atas karpet sambil nonton film jodha akbar kesukaannya. Arfel lagi duduk di depan rak tv sambil baca koran-koran lama punya papi Reyhan. Dilon lagi tiduran di sofa panjang sambil main ponsel, dan Rachel yang duduk di singel sofa sambil makan buah potong yang tadi dia beli di amang-amang buahnya.
Rachel juga baru aja pulang dari pantai tadi.
"Eh, gue denger-denger Ashila hamil ya?"
"Uhukkkkk Uhujkkjsskanozn!!"
Tiga pemuda itu spontan menoleh ke arah Rachel yang terbatuk-batuk karena tersedak kontainer tempat buahnya itu. Dengan cepat Reyhan mengambil segelas susu yang tadi ia bawa dari dapur lalu memberikannya pada Rachel agar berhenti tersedak.
Tadi Reyhan ingin bergosip tentang Ashila yang katanya sedang hamil, tapi tiba-tiba Rachel malah jadi tersedak. Dilon yang awalnya rebahan pun mengubah posisinya menjadi duduk karena itu.
Ya masa temennya lagi berjuang hidup dan mati melawan keselek si Dilon malah goleran. Kan gak etis.
"Udah mendingan, Hel?" tanya Reyhan sambil mengusap-usap punggung saudari kembarnya itu yang diberi anggukan pelan oleh Rachel.
"Lo sih, Han, malah bahas kayak gituan!" Arfel menyalahkan Reyhan yang membuat Reyhan memasang wajah tak terimanya pada pemuda itu.
Setelah keadaan Rachel membaik, Reyhan kembali ke posisi semulanya lalu meminum sisa susunya yang tadi ia berikan pada Rachel kemudian menoleh ke arah Rachel yang masih terbatuk-batuk kecil.
"Kaget ya lo?" tanya Dilon pada Rachel.
"Biasa aja. Cuma ya dia tuh kebanyakan omong kosong jadi beruntung gue udah gak berhubungan lagi sama dia."
"Namanya juga cowo, ya mana bisa tahan godaan. Udahlah, biarin mereka bahagia. Lo juga udah baikan lagi sama Sean."
Rachel hanya mengangkat kedua bahunya lalu bersandar di sofa sambil ikut menonton acara yang sedang ditayangkan di televisi sekarang ini. Setelah itu hening, mereka berempat sibuk dengan dunianya sendiri.
Reyhan pun memilih tidak melanjutkan topik pembicaraannya karena ingin menjaga perasaan Rachel. Takutnya nanti dia salah ngomong, Rachel pasti akan sensitif kalau soal Ashila.
Mereka fokus pada acara tv kecuali Arfel. Putra duyung berekor oranye itu masih sibuk dengan kegiatan membaca koran milik mendiang papi Reyhan, sampai tiba-tiba ia bersuara,
"Gunakan bom ikan saat melaut, tujuh nelayan ditangkap. Anjir, pantes pas itu gue berasa sedikit terguncang, ya gak Lon?"
Yang ditanya Arfel hanya merespon dengan dehaman saja. Tetapi beberapa saat kemudian Dilon mengerutkan dahinya. Entah kenapa tiba-tiba saja ia merasa jadi sedikit mual, perutnya seperti diaduk-aduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Sirena ✓
FantasyTentang Sean, si handsome stranger yang menemukan cintanya di dunia yang berbeda dengannya. ft. hyunjin of stray kids [local ff] ©cryistalclear, 2O2O