23. gep

231 32 7
                                    

Jevano berdecak kesal ketika pesan yang dikirimnya untuk Rachel hanya dibaca sama oleh gadis itu tanpa dijawabnya. Jangankan dijawab, kontaknya saja sekarang sudah di block oleh gadis yang berstatus mantan kekasihnya itu.

Semejak kejadian di pantai kemarin, Rachel memblokir semua akun media sosial Jevano. Mungkin ia marah atas perlakuan Jevano saat itu, tapi Jevano sama sekali tidak merasa perbuatannya itu adalah hal yang salah.

Ia hanya tak ingin kehilangan Rachel dan ingin bicara baik-baik dengan gadis itu. Hanya itu saja.

Dan saat ini, pemuda yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya itu duduk di bangku yang ada di taman belakang rumahnya sambil mengutak-atik ponselnya tanpa peduli orang-orang lalu lalang di depannya.

Tiga hari lagi menuju pernikahannya dengan Ashila, orang-orang rumah sibuk mendekorasi rumahnya untuk acara resepsi, bukannya membantu Jevano hanya duduk dan bahkan menganggap tidak ada yang bekerja mendekorasi rumahnya.

Hari ini dia absen dari kelas, mama yang menyuruhnya. Bahkan kata mamanya, Jevano sudah diizinkan untuk tidak masuk kuliah selama seminggu. Juga tidak boleh keluar rumah selama semingguan ini. Itu yang membuat pemuda itu kesal, bagaimana caranya bertemu dengan Rachel? Lewat virtual sudah tidak bisa karena gadis itu memblokir semua akunnya.

Kenapa dirinya bisa sesial ini?!

"Kak!"

Suara panggilan melengking yang tertuju untuknya itu membuat Jevano menoleh ke sumber suara dengan wajah kusutnya.

Itu yang memanggil, adiknya, Feliciya. Saudarinya yang lebih muda dua tahun darinya itu berlari kecil ke arahnya lalu duduk di sebelah Jevano. Gadis itu langsung memperlihatkan layar ponselnya kepada Jevano yang menunjukkan foto seseorang.

"Kakak kenal dia?!" tanya Ciya dengan wajah seriusnya yang membuat Jevano mengerutkan dahinya.

Itu,

fotonya..

fotonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean.

"Darimana dapet?" tanya Jevano tak suka yang membuat Ciya berdecak.

"Lo tanyain cewe-cewe yang ada di kampus ya, pasti semua punya fotonya dia. Kenal gak?!"

"Gak kenal," jawab Jevano malas lalu kembali memainkan ponselnya.

Entah kenapa ia merasa kesal saja melihat wajah Sean, mengingat bagaimana pemuda itu sangat suka ikut campur hubungannya dengan Rachel. Menurut Jevano, putusnya hubungan antara dia dan Rachel adalah karena ulah Sean. Iya, karena Sean!

"Bohong banget!" ucap Ciya sambil menatap kakak laki-lakinya itu tajam.

"Lah? Apaan sih lo?"

"Kalo gak kenal kenapa digebukin?!"

Jevano otomatis melebarkan matanya menoleh ke arah Ciya yang sekarang ini menatapnya tajam setajam silet itu. Bagaimana adik perempuannya ini bisa tau?

[1] Sirena ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang