⚠hello gengs⚠
4 ur information, sebenernya apa-apa
yang terjadi sama bangsa mermaid
diceritaku ini sih cuma buah imajinasiku aja ya gais.kek, aku kan bukan mermaid, jadi aku mana tau hal-hal di dunia mereka.
ada beberapa hal yang aku karang sesuai imajinasiku sendiri.
jadi jangan terlalu dibawa percaya
di dunia nyata ya gais, karena ada beberapa hal yang aku karang disini. dan beberapa juga terinspirasi dari cerita mermaid lainnya.cth. legend of the blue sea
cuma mau ngingetin aja, takutnya kalo misalnya ada yang protes " thor, kok ini kek gini, padahal duyung aslinya kek gini "
ya aku kan gak tau, aku bukan duyung:(so i hope u understand yorobun.
jangan terlalu dibawa serius. disantuyin aja, ini kan cerita fantasi n fiksi. hehehe.terimakasih pengertiannya,
Happy Reading🧜🏻♂️
🕊🕊🕊🕊🕊🕊
_______________________________"Dan tadi aku merasa jantungku sakit sekali.."
Arfel menghela napasnya berat lalu menepuk pundak Sean yang ada di sebelahnya. Tadi Sean bercerita tentang kesalahpahaman Rachel pada hubungannya dengan Ariel yang mana membuat gadis itu jadi membencinya, sampai rasa sakit misterius yang Sean rasakan.
Dari ekspresi Sean sekarang ini, dapat Arfel tangkap bahwa pemuda itu sedang sedih. Netranya saja sudah berkaca-kaca.
"Udah ah jangan sedih-sedih lo, masalah cewe doang," celetuk Dilon yang datang dari dapur sambil membawa susu kotak rasa stoberi ditangan kirinya dan ponsel ditangan kanannya.
Mendengar celetukan Dilon itu, Arfel langsung memasang wajah kesalnya pada Dilon. 'Doang' katanya? Yang benar saja. Ini masalah serius.
Dilon duduk di sebelah kanan Sean lalu menaikkan satu kakinya berselojor di meja. Pemuda itu menatap Sean sedikit prihatin. Sean yang biasanya ceria malah jadi pemurung seperti ini. Mana matanya sudah berkaca-kaca lagi. Sok tersakiti kalo menurut Dilon si Sean tuh.
"Sean coba siniin tangan lo..!"
Arfel tiba-tiba mengambil tangan kiri Sean yang awalnya ditaruh di atas paha olehnya. Pemuda berfreckles itu meraba tangan Sean yang lebih besar dari tangannya itu sebentar, sampai tangan kecil Arfel sampai di cincin batu biru ber-ekor ikan milik Sean itu, Arfel kemudian melepas cincin itu yang membuat Sean mendelik.
"Hey! Apa yang kau lakukan?! Aku bisa beru—"
"Lo gak berubah, Se! Lo tau kenapa?"
Sean mengerutkan keningnya setelah mendengar ucapan Arfel itu. Ia lantas menoleh ke arah kakinya dan merabanya. Itu masih berwujud kaki, tidak berubah menjadi ekor. Bagaimana bisa? Padahal kata bunda Sean hanya akan bisa memiliki kaki jika cincin itu disematkan dijarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Sirena ✓
FantasyTentang Sean, si handsome stranger yang menemukan cintanya di dunia yang berbeda dengannya. ft. hyunjin of stray kids [local ff] ©cryistalclear, 2O2O