[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Warning 17+
TAHAP REVISI
DARA'S by klisamelia
[COMPLETED]
Seorang Adara cewek polos dan seorang Aldebaran cowok cerewet. Namun, seorang Aldebaran adalah cowok yang menyembunyikan rahasia yang begitu rapat sehingga tidak ad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aldebara Pov
Hari ini gue menemani Dara berziarah ke makam orangtuanya, padahal gue sudah melarangnya karena kondisinya belum pulih.
Tapi apalah daya, Dara terus merengek. Gue juga tidak tega melihat Dara bersedih karena terlalu rindu kepada orangtuanya.
Dara meletakkan sebuket bunga di atas nisan hitam, ia mencecerkan bunga mawar di atas gundukan tanah yang sudah tumbuh rumput hijau yang lebat.
"Mom, Dad apa kalian nggak sayang lagi sama Dara? Dara kangen sama kalian," ujar Dara lirih.
"Kalian pergi nggak ngajak Dara, semoga kalian tenang di sana ya. Semoga nanti kita bisa bertemu di sana, kalian tunggu Dara ya?"
"Sudah 11 tahun kalian meninggalkan Dara, Dara haus akan kasih sayang kalian. Dara iri dengan orang di luar sana yang mempunyai orangtua yang utuh,"
"Tapi Dara nggak benci kok sama kalian, Dara nggak bisa lupain kejadian itu. Kejadian itu terus menghantui Dara, seakan-akan kalian menyuruh Dara untuk mencari dalang di balik semua kejadian itu."
"Dara nggak bisa, tapi hati Dara tersalurkan ingin mencari semuanya. Kasih waktu untuk Dara, kasih Dara mimpi indah di setiap Dara tidur."
Hati gue sakit mendengar ucapan gadis di samping gue, betapa rapuhnya dia di tinggalkan oleh orangtuanya. Apa lagi usianya terbilang masih kecil.
Gue baru tahu kenapa Dara setiap tidur meracau menyebut nama orangtuanya. Gue harus membantunya, tangan gue juga udah gatel banget pengen bunuh orang.
"Hehe Dara kebanyakan omong ya? Oh iya, kenalin ini pacar Dara. Namanya Bara, Bara ini baik banget sama Dara."
"Dara sayang banget sama dia, jadi kalian restuin ya hehe."
"Bara kenalin ini mommy dan ini daddy," ujar Dara kebgue sambil menunjuk makam orangtuanya.
"Hai om, tante kenalin aku Bara. Aku pacarnya Dara hehe. Kalian tenang aja, Bara bakal jagain Dara semampu Bara. Semoga om, tante tenang di sana ya?" ujar gue.
DUAR
Suara petir menggelegar, mungkin hari ini akan turun hujan yang sangat deras. Gue melihat ke samping dan Dara menutup telingannya.
"Mommy, Daddy Dara takut," lirihnya.
Gue langsung memeluk Dara, menenangkannya dalam pelukan gue.
"Tuan muda, sebaiknya kita kembali ke rumah sakit. Nona muda sangat benci kepada hujan dan petir," ujar bodyguard.
Benci hujan dan petir?
Semuanya nampak membingungkan, apa ini ada hubungannya dengan kematian orangtua Dara?
"Baiklah, tunggu kami di mobil," ujar gue.
"Sayang kita pulang ya? Sebenar lagi hujan,"vujar gue ke Dara.