Extra Part 1

4.2K 157 20
                                    

Hanya ingin memenuhi hobi, bukan mencari kemenangan dalam kecurangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya ingin memenuhi hobi, bukan mencari kemenangan dalam kecurangan. Danior Garis Electra, laki-laki berparas tampan berumur 11 tahun.

Siapa yang tak mengenalnya? Semua medali dan piagam penghargaan sudah ia dapatkan dari ajang kejuaraan panah.

Umur tidak menghalangi seseorang untuk sukses. Garis, laki-laki yang memiliki lesung pipit itu tidak pernah menunjukkan senyumannya. Seakan dia itu laki-laki dingin. Namun, memiliki wajah yang tampan dan di segani banyak orang.

Hari ini adalah ajang perlombaan panah di tingkat provinsi. Garis tidak sendirian, ia bersama teman sebayanya untuk mewakilkan sekolah mereka.

Mungkin ini adalah lomba terakhir untuk Garis mewakilkan sekolah dasarnya. Beberapa bulan lagi ia akan masuk ke sekolah menengah pertama.

Tapi Garis sedikit kecewa kepada pihak sekolah, teman di sampingnya ini berambisi sekali untuk menang. Menang dalam kecurangan, awalnya partner lombanya bukan Hairaks laki-laki yang memiliki banyak cara untuk menang.

Extha, sahabatnya sejak kecil. Tapi Extha mengalami kecelakaan sehingga ia tidak bisa ikut lomba dan di gantikan oleh Hairaks.

Garis tidak bisa menolak. Walaupun partnernya adalah Hairaks, bagi Garis bukan masalah.

***

Lagi dan lagi Garis mendapatkan juara. Sedangkan Hairaks menelan kekecewaan, point yang ia dapatkan beda tipis dengan lawan.

Hairaks terlalu memikirkan cara untuk menang, dibandingkan bagaimana cara panah berada di titik paling tengah untuk mendapatkan point 10. Ambisinya untuk menang terlalu tinggi dan berharap bahwa ia akan menang. Tapi, ekspetasi tidak sesuai realita.

Garis, laki-laki itu cukup tenang dan santai. Ke tiga panah berhasil berada di titik tengah dan mendapatkan nilai paling sempurna, sehingga ia mendapatkan juara 1.

Selesai pembagian piagam dan medali, Hairaks mendorong bahu Garis dengan sengaja.

"Sengaja," gumam Hairaks dan tersenyum miring.

Ia tidak terima jika ia kalah. Sudah banyak cara yang ia lakukan agar ia mewakili sekolahnya. Termasuk membuat Extha kecelakaan.

Garis hanya menatap Hairaks datar, lalu menggeleng. Ia sudah tahu betul bagaimana liciknya Hairaks.

Di ujung pintu masuk terlihat wanita yang sudah berkepala tiga melambaikan tangannya kearah Garis. Garis yang melihatnya langsung tersenyum dan berlari mendekati wanita yang telah melahirkannya.

"Hebat!" Garis memeluk bundanya.

"Makasih bunda," ujar Garis lalu melepaskan pelukannya.

Walaupun Garis jarang tersenyum, tapi selain keluarganya Garis selalu memamerkan senyumannya.

DARA'S [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang