[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Warning 17+
TAHAP REVISI
DARA'S by klisamelia
[COMPLETED]
Seorang Adara cewek polos dan seorang Aldebaran cowok cerewet. Namun, seorang Aldebaran adalah cowok yang menyembunyikan rahasia yang begitu rapat sehingga tidak ad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dara terus melangkahkan kakinya, dan ia sengaja menulikan pendengarannya. Saat ingin berlari tangannya di cekal membuat ia berhenti dan menepis tangan kekar itu.
"Kamu kenapa?" tanya Bara.
"Pembohong!"
Ingin sekali Dara menyebut Bara pembunuh tapi itu tidak mungkin karena siswa-siswi sudah datang dan merekapun menonton dirinya karena berada tepat di lapangan.
"Aku bisa jelasin La!"
Dara menggeleng keras, "Udah kita akhiri saja hubungan ini. Toh aku nggak cinta sama kamu."
Bohong jika dirinya tidak mencintai Bara. Tapi, ini adalah alasan untuk menjauh dari Bara.
Kali ini Bara yang menggelengkan kepalanya, pasti gadisnya berbohong tidak mungkin Dara tidak mencintainya.
"Aku nggak mau!" ujar Bara dengan penekanan di setiap kalimatnya.
"KITA PUTUS!"
Setelah mengucapkan kalimat yang membuat hatinya sakit, Dara berlari dengan air mata yang berlinang.
Semua siswa dan siswi berbisik, dan kaum adam sudah lama menanti hubungan Dara dan Bara putus.
Dan sekarang mereka bebas untuk mendekati Dara, karena tidak ada halangan lagi bagi mereka.
Dara memasuki kelasnya dengan langkah yang berat. Ia yang memutuskan kenapa begitu sakit? Ia duduk di tempatnya dan langsung memeluk tubuh Yona.
Yona membalas pelukan Dara, ia juga ikut sedih jika melihat sahabatnya rapuh.
Dara melepaskan pelukannya, ia melipat tangannya di atas meja lalu menelungkupkan kepalanya. Ia menangis dalam diam.
"Woyy gaes jam olahraganya di ganti jadi jam terakhir. Karena Pak Onsu nggak bisa ngajar sekarang!" teriak si ketua kelas.
Semua kaum hawa berteriak histeris, karena apa? Jam olahraganya nanti bersama kelas XII IPS dan itu termasuk kelas Bara dkk.
Dara bangun dari tempatnya, lalu menghapus air matanya. Ia harus kuat, jangan lemah tekatnya.
"Mau kemana Dar?" tanya Vega saat melihat Dara keluar.
"Toilet!" jawabnya tersenyum manis lalu keluar.
Semua kaum adam menatap Dara takjub. Sesekali mereka memanggil nama Dara dan bersiul.
Tapi, Dara terus berjalan dan menunduk karena malu memperlihatkan matanya yang sudah bengkak.
Dara tidak ke toilet, itu hanya alibinya saja. Ia hanya mengecek pakain olahraganya di loker, takut ketinggalan.
Saat membuka lokernya, begitu banyak coklat dan bunga mawar di dalam lokernya. Ia menarik napas kasar. Sudah beberapa bulan ini lokernya kembali terisi coklat dan mawar.