21. Penjelasan

2.6K 119 0
                                        

Dara mendekati Andi yang terkulai lemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dara mendekati Andi yang terkulai lemas. Walaupun Dara masih marah dengan Andi, tapi itu bukan sepenuhnya perbuatan Andi. Dia hanya korban saja.

Dara menepuk pipi Andi pelan, "An bangun," ujar Dara.

Tak ada pergerakan dari Andi, Dara menaruh telunjukya di hidung Andi dan telunjuknya diterpa oleh napas Andi itu artinya Andi masih hidup.

"Duh Dara harus gimana? Mau nangis rasanya huhu," ujar Dara lalu menegakan tubuh Andi untuk ia rangkul.

"Aduh berat banget ya kamu An." Dara berjalan keluar menuju pintu yang sangat besar. Baru berjalan lima langkah saja bahunya sudah sakit menahan tubuh Andi.

"Andi bangun dong! Dara nggak tau mau ngapain nih," ujar Dara lalu meletakan Andi di bawah.

Dara membuka pintu dan ia merasa sangat asing dengan tempat ini. Ia kembali memahpah Andi dan berjalan keluar. Dara terus berjalan walaupun jalannya tiga langkah istirahat, berjalan dua langkah istirahat.

"Ayo Dara semangat!" ujar Dara menyemangati dirinya.

☜☆☞

Di sisi lain, Bara melacak keberadaan Dara. Ia mendapatkan informasi bahwa Kejora menaruh GPS di kalung liontin Dara dan Bara langsung melacak keberadaan Dara.

"Dapat!" seru Bara.

"Di mana?" tanya Yona penasaran.

"Tempatnya berada di daerah perkampungan bringin di gudang tua," jawab Bara.

"Loh tempat itu bukannya angker banget ya?" tanya Rigel.


"Jangan nakut-nakutin lo kampret!" kesal Zigha setelah menjitak kepala Rigel.

"Yeh si bambang, gue gak nakut-nakutin emang bener kok tempat itu angker banget. Di situ juga gak ada penghuninya sama sekali. Semua orang pindah ke kota karena mereka takut!" ujar Rigel.

Yona langsung memeluk Vega yang berada di sampingnya, "Aduh Nana jadi takut Nono," ujar Yona.

"Jangan takut Neng Nana di sini ada aa Nono," ujar Rigel lalu merentangkan tangannya agar Yona memeluknya.

"Gel lo belum ngerasain bogeman gue kan?" tanya Zigha, Rigel memutar bola matanya malas.

"Udah dong, kita harus cepat cari Dara. Gue takut Dara kenapa-kenapa," ujar Vega angkat bicara.

"Vega betul, ayo kita langsung ke sana!" ujar Bara.

Mereka keluar dari mansion Bara, memang mereka berkumpul di mansion Bara atas perintah Bara.

DARA'S [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang