DARA'S [END] ✔

15. Ela

Aldebaran Pov

Setelah berkutat dengan laporan lepasnya jabatan gue sebagai ketua osis, gue langsung ke apart buat ganti baju dulu. Setelah itu gue ke rumah sakit.

Di perjalanan menuju apart gue lihat ada toko yang jual boneka, gue mampir sebentar dulu.

"Assalamualaikum buk, boneka itu harganya berapa?" tanya gue sambil menunjuk boneka yang gedenya melebihi tubuh gue.

"Walaikumssalam, yang ini 2 juta den," jawabnya.

"Saya ambil yang itu ya buk," ujar gue dan langsung meyerahkan kartu credit gue.

Ini gue bawa pulangnya gimana? Guekan bawa motor.

Goblok lo Bar.

"Ambil boneka beruang di toko rindu, jalan kenangan. Bawa ke rumah sakit, saya tunggu di sana." Setelah gue nelfon salah satu bodyguard gue, gue berpesan pada ibuk penjualnya.

"Buk saya titip dulu ya, nanti orang suruhan saya yang kesini," ujar gue.

"Baik den, ini kartunya." Setelah pembayaran gue langsung pulang.

Lumayan capek gue, makan juga gue belum. Setelah sampai di apart gue langsung bersihin diri dulu, lengket bener dah tubuh gue.

Setelah beberapa menit, gue keluar.

Bunyi ponsel gue tuh, siapa yang nelfon ya? Oalah kanjeng ratu tercintah rupanya.

"Halo mi."

"Halo sayang, gimana kabarnya?"

"Baik kok mi, mami sama papi gimana?"

"Baik juga sayang, seminggu lagi mami pulang!"

"Kok cepet amat mi?"

"Heh! Gue pulang seneng kek, ini boro-boro."

"Hahaha bercanda mi, Bara udah kangen nih sama mami. Nggak bisa ya pulangnya besok aja?"

"Nggak bisa sayang, jaga diri lo baik-baik ya di sana. Uangnya masih atau udah ludes tuh?"

"Hehe udah habis mi, kirimin lagi ya mi. Anakmu ini terlantarkan belum makan, belum mandi bel—"

"Ngadi-ngadi aja ya lo! Omongan itu doa tong, jangan pernah kayak gitu. Iya, nanti mami transfer tenang aja. Jangan kayak orang susah!"

"Ya udah mi, Bara mau ke rumah sakit dulu bay-bay kanjeng ratu."