27. Minta maaf

2.4K 101 0
                                    

     

 "Panas woee! Cepetin kek, ini malah di lamain dasar botak!" teriak salah satu siswa yang tidak terima berjemur di lapangan dengan matahari yang begitu terik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Panas woee! Cepetin kek, ini malah di lamain dasar botak!" teriak salah satu siswa yang tidak terima berjemur di lapangan dengan matahari yang begitu terik.

Senin, hari yang paling di benci oleh para siswa atau siswi. Karena, panas lah ini itulah. Semuanya mengeluh dan mengumpat dalam hati.

Tidak dengan gadis cantik yang terus mendengarkan amanah di depan. Adara. Ya, dia. Walaupun kondisinya yang kurang fit, Dara tetap memaksakannya. Mata yang sembab, hidung merah dan jangan lupakan wajah cantiknya yang begitu pucat.

"Dar, ke UKS gih. Gue antar ya?" tanya Vega yang berada di sampingnya.

Dara tersenyum dan menggeleng, tatapannya lurus ke depan. Pusing di kepalanya kembali muncul, tapi saat mendengar suara sang kekasih pusing di kepalanya langsung hilang.

"Selamat pagi semuanya, berdirinya saya disini. Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada guru-guru, pengurus osis periode 2018/2019 dan kalian semuanya dan saya ucapkan selamat kepada pengurus osis periode 2020/2021. Kepada ketua osis yang baru selamat, jadilah pemimpin yang bertanggungjawab dengan tugasnya, berikan contoh yang baik kepada warga sekolah Althair High School. Jangan jadikan jabatanmu hanya untuk tenar, hanya itu saja yang saya sampaikan. Maunya lama-lama tapi lihat wajah kalian yang menyeramkan saya sudahi saja."

Saat Bara turun dari podium ia melihat Dara yang ingin ambruk. Saat naik ke atas podium Pandangannya tidak lepas dari gadisnya.

Bruk!


"DARA!" pekik Vega.

Langsung saja Bara turun dan berlari menuju gadisnya. Semua orang diam, ingin membantu tapi mereka masih sayang kepada nyawanya.

Bara langsung membawa Dara ke UKS dan merebahkan Dara di brankar dengan hati-hati. Dilihatnya wajah sang gadis sangat pucat.

"Dok tolong periksa pacar saya!" teriak Bara.

Dokter datang lalu memeriksa keadaan Dara.

"Alhamdulillah, Nona Dara tidak kenapa tuan. Nona hanya kecapean dan kurang istirahat, saya akan memberikan nona vitamin. Kalau begitu saya permisi," jelas sang dokter lalu pergi meninggalkan Bara, Vega dan Dara.

"Eunghh," lenguh Dara.

"Sayang, bangun hei bangun."

Bara menepuk pipi Dara pelan, Dara membuka matanya perlahan. Pusing di kepalanya terus menyerang, saat ini pun ia melihat Bara seakan ada dua.

DARA'S [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang