20. Luka lama kembali terbuka

2.7K 121 4
                                        

"Papa?" tanya Dara, yang bingung akan jalan pembicaraan Anton dan Andi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa?" tanya Dara, yang bingung akan jalan pembicaraan Anton dan Andi.

Andi tertegun, dirinya takut jika Dara tahu faktanya. Ia tak mau Dara menjauhinya.

"Iya saya papanya Andi," jawab Anton lalu mendekati Dara.

Dara diam sejenak, ia masih bingung. Jika om penculik ini papanya Andi, kenapa ia rela mencelakai anaknya sendiri?

"Jika om papanya, kenapa om culik Andi juga? Bahkan Andi sampai terluka," ujar Dara dan menatap Anton dan Andi bergiliran.

Anton mengisyaratkan bodyguardnya untuk keluar, setelah bodyguardnya keluar ia menarik kursi lalu duduk di tengah. Di samping kirinya Andi yang sedang lesehan dan di samping kanannya Dara yang sedang duduk menatap dirinya bingung.

"Mau saya jelaskan kenapa saya menculik kamu?" tanya Anton.

Dara mengangguk antusias, ia sangat ingin tahu kenapa dirinya di culik dan di kaitkan dengan Andi yang notabanenya anaknya sendiri.

"Tanda tangani ini!" ujar Anton sambil memberikan kertas di hadapan Dara.

"Dara jangan!" teriak Andi.

Dara terkejut mendengar teriakan Andi. Kenapa Andi melarangnya? Apakah Andi ada sangkut pautnya juga?

"Jangan dengarkan dia, cepat tanda tangani!" ujar Anton yang mulai emosi.

Ia melirik Andi sekilas lalu tersenyum miring. Kali ini rencananya harus berhasil.

"Is om mah, udah Dara kasih tau! Dara nggak mau." Tolak Dara halus. Ia masih ingat bagaimana menghormati yang lebih tua darinya.

Sekarang Andi yang tersenyum miring, meremehkan Anton dengan senyumannya.

Tangan Anton terkepal kuat, ia tak suka basa-basi. Ia menekan jam tangannya, dan tak berselang lama bodyguardnya datang.  Ada sepuluh bodyguardnya dan Dara tahu di salah satu dari bodyguard itu.

Bodyguard yang pernah menculiknya dan Bara datang menolongnya. Berarti om penculik itu sudah lama mengincar dirinya?

"Hajar dia!" ujar Anton tangannya menunjuk Andi. Tak ada kaget sedikitpun dari Andi.

Ia sudah tau bagaimana liciknya Anton. Namun sebaliknya, Dara kaget bukan main. Luka yang ada di wajah Andi saja belum seutuhnya kering dan sekarang mau di hajar lagi?

Gila! Anton sudah gila memang!

"Om jangan!" teriak Dara saat salah satu bodyguard Anton menarik Andi untuk bangun.

DARA'S [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang