DARA'S [END] ✔

30. Kembali lagi

Saat ini Adara dan Veni sedang duduk di sofa kamar Veni. Veni membuka lembar demi lembar foto masa kecil Bara. Mereka tak henti-hentinya tertawa melihat betapa lucunya Bara saat kecil.

"Ini nih, lihat sayang waktu Bara jatuh dari empang dan mami langsung foto dia hahaha."

Dara tidak berhenti tertawa, wajah Bara saat kecil yang nyungsep di empang sangat menggemaskan.

"Yah udah habis hahaha padahal mami pengen nistain anak sendiri hahaha." Veni tertawa sambil memegang perutnya yang sakit karena terlalu keras tertawa.

"Udah mi, Dara nggak kuat hahaha." Dara pun langsung jatuh ke lantai memegang perutnya. Memang jika Dara tertawa tidak melihat situasi, di depan Mami Bara pun ia tidak memasang gaya dan menjaga imagenya.

Veni memukul sofa saking serunya tertawa. Tidak hanya tangan kakinya pun tidak tinggal diam, Veni menghentak-hentakan kakinya.

Mereka berdua diam setelah puas tertawa. Dara kembali duduk di sofa, menghapus air matanya karena terlalu keras tertawa.

"Oh iya, Dara mau tanya mi," ujar Dara.

Veni langsung memposisikan badannya di hadapan Dara, dan tangannya mengusap lembut surai Dara.

"Nanya apa sayang?" tanya Veni.

"Kok mami bisa tahu Dara pacaran sama Bara? Padahal Bara kan baru ngasih tahu mami sama papi, dan kenapa mami nggak tahu Dara waktu mami nolongin Dara di mall?"

"Pertema kenapa mami bisa tahu kamu pacaran sama Bara, karena mami tahu setiap aktivitas Bara sayang. Yama, dia bodyguard yang selalu mengawasi Bara. Dia juga yang ngasih tahu bahwa kamu sama Bara pacaran, dan yang di mall itu gimana mami bisa tahu kamu itu Adara anaknya Faren, orang muka kamu cemong. Mami aja dari lahir nggak pernah ketemu kamu sayang, dan waktu kamu pacaran sama Bara baru mami tahu kamu dari foto yang di kirimkan Yama," jelas Veni.

"Kamu mau tahu nggak gimana persahabatan daddy kamu sama suami mami?" tanya Veni.

Dara mengangguk antusias, ia sangat ingin tahu bagaimana persahabatan daddy dan papinya Bara. Apakah persahabatan dirinya dan daddnya itu sama?

"Waktu itu Papi Bram pernah gulung tikar perusahaannya, dan Faren pun datang membantu perusahaan Papi Bram. Saat itulah mami bisa kenal sama daddy dan mommy kamu, daddy dan mommy kamu itu sangat baik sekali. Saat mami di kabarkan hamil dan 1 minggunya lagi mommy kamu hamil sayang, dan kami pun sepakat jika anak kami beda jenis kelamin maka kami akan menjodohkannya."

"Saat usia kandungan kami 5 bulan, kami tahu bahwa anak kita berbeda jenis. Kami senang sekali karena doa kami di kabulkan, tapi saat kandungan mami 7 bulan mami dan papi Bram pindah ke LA karena mertua mami sakit parah. Setelah mertua mami sembuh mami sama papi pindah lagi ke indonesia, waktu di LA mami nggak pernah tukar kabar sama orangtua kamu. Saat di indonesia Papi Bram langsung mencari Faren dan Faren ditanyakan meninggal 1 tahun yang lalu oleh Kejora hiks,"