18. Penculikan

2.8K 123 4
                                    

"BARAAAA!" teriak Dara dengan napas yang tak beraturan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BARAAAA!" teriak Dara dengan napas yang tak beraturan.

Dara mengelap keringat yang bercucuran di dahinya.

"Semua itu mimpi?" tanyanya pada dirinya sendiri, "Kenapa semua itu seperti nyata?" tanyanya lagi.

Ia mengedarkan pandangannya, matanya melirik jam di dinding menunjukkan pukul sembilan malam.  Ia beranjak bangun dan mengambil air di atas nakas.

Dara meneguknya tanpa sisa, seakan ia tak pernah minum dan tenggorokannya sangat kering.

"Hufftt, kenapa nyata sekali? Aku takut jika semua itu nyata. Aku harus apa? Apa aku harus memberitahu semuanya sama Bara?" tak ingin ambil pusing Dara kembali tidur.

Namun Dara tak bisa, ia takut mimpi itu kembali lagi. Dengan penuh keyakinan dan mengucapkan doa, ia pun menutup matanya.

☜☆☞

Seorang dokter memakai masker dan bersama suster yang berada di belakangnya berjalan mengendap-ngendap. Mereka berjalan dengan extra hati-hati.

Sampai di tempat yang mereka tuju, mereka berjalan santai.

"Loh Dokter kenapa balik lagi?" tanya Yama.

Yap, kedua orang gadungan itu berada di depan ruangan Dara. Mereka mengaku sebagai dokter dan suster.

"Saya mau meriksa keadaan Nona Dara," jawabnya sedikit gugup.

Tanpa curiga apapun, Yama memberikan ruang untuk masuk mereka berdua. Dokter dan suster itu tersenyum dibalik maskernya.

Saat masuk, suster itu membekap mulut Yama dengan kain yang sudah di berikan obat bius. Yama tergeletak di atas lantai karena efek dari obat bius tersebut.

"Bodoh!" ujar suster tersebut dan tersenyum licik lalu masuk ke dalam.

Dokter dan suster gadungan itu berjalan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara sedikitpun.

Dokter itu langsung menyuntikan obat bius ditangan Dara, dokter itupun langsung mengangkat tubuh mungil Dara. Mereka membawa Dara keluar, mereka keluar dengan hati-hati. Dan saat itu rumah sakit sedang sepi tak ada seorang pun yang berlalu lalang, memudahkan mereka membawa Dara tanpa ada yang curiga.

☜☆☞

Bara turun dari motornya, senyuman di bibirnya tak luntur. Ia masuk dan berjalan di lorong rumah sakit.

Bulu kuduknya meremang tat kala tak ada orang sekali pun, "Ini rumah sakit apa kuburan sih?" gumamnya. Namun, ia cepat-cepat berjalan untuk menemui ke kasihnya.

DARA'S [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang