[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Warning 17+
TAHAP REVISI
DARA'S by klisamelia
[COMPLETED]
Seorang Adara cewek polos dan seorang Aldebaran cowok cerewet. Namun, seorang Aldebaran adalah cowok yang menyembunyikan rahasia yang begitu rapat sehingga tidak ad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adara terus saja menangis tanpa henti, ia terus memegangi tangan besar di hadapannya. Jam menunjukkan pukul satu pagi, tapi Dara terus menangis. Bara pun berada di samping Dara untuk menguatkannya.
"Sayang kamu tidur ya? udah jam satu loh ini," ujar Bara.
Dara menggeleng, lalu membersihkan ingusnya dengan baju Bara. Bara tidak jijik sekalipun, malah sebaliknya ia senang. Lebih senangnya jika kekasihnya tidur, karena Bara sangat menghawatirkan Dara.
"Hiks ini gara-gara Dara hiks, coba aja kalau Dara diam aja di apart hiks," ujarnya sambil sesenggukan.
Sudah ribuan kali Bara mendengar bahwa Dara terus menyalahkan dirinya, Bara pun juga ikut merasa sedih mendengar tangisan Dara.
"Kamu nggak salah sayang. Om Yama juga udah di oprasikan? Jadi kamu tenang aja."
Memang Yama sudah di operasi 2 jam yang lalu, untung saja pelurunya tidak masuk terlalu dalam dan mudah di keluarkan.
"Tapikan hiks huaaa!" Tangisan Dara semakin kencang dan membuat Bara panik.
"Eh eh sayang diem nanti Om Yama nya bangun husss," ujar Bara memenangkan Dara dan meletakan jari telunjuknya di bibir tipisnya.
Dara diam lalu merebahkan kepalanya di bahu Bara, Bara mengelus kepala Dara penuh sayang dan beberapa menit kemudian Bara mendengar dengkuran halus keluar dari bibir Dara.
"I love you," bisik Bara tepat di telinga Dara lalu membawa Dara keruang pribadi yang di tempati oleh Yama.
☜☆☞
Di pagi harinya, Andi datang keruang inap Anton. Walaupun dirinya masih kecewa tapi Andi masih menghormati Anton sebagai orangtuanya.
Pintu terbuka dan muncullah Andi dengan wajah datarnya, tapi terkesan ganteng dimata kaum hawa.
"Assalamualaikum ma," salam Andi kepada mamanya lalu menyalami punggung mamanya.
"Wa'alaikumsalam sayang," balas Kirana lalu mencium kening Andi.
Ya, Kirana lah yang menjaga Anton semalaman. Walaupun Anton adalah mantan suaminya tapi Kirana masih ada perasaan, Anton lah yang dulu menghiasi hidupnya walaupun endingnya tidak sesuai harapan Kirana.
"Gimana kabar papa ma?" tanya Andi.
Kirana menoleh ke mantan suaminya yang terbaring di atas brankar, "Udah mendingan An, kamu udah makan belum?"
Andi mengangguk lalu memeluk mama nya, "Maafin Andi ya ma, belum jadi anak yang bisa membanggakan orangtuanya."
Kirana mengelus surai milik Andi dengan lembut. Kirana sangat menyayangi Andi, Kirana pun beruntung memiliki anak seperti Andi. Andi adalah anak yang penurut, ia rela melakukan apapun demi Kirana, nyawa sekalipun sebagai taruhannya ia rela melakukannya demi sang ibu yang telah melahirkannya.