"Aku cemburu."
- Gabriel Nolan Handoko -
***
Rasa sesak, tidak bisa bernafas, dan kesulitan untuk mencapai permukaan membuat Gemini merasa gelisah. Ia membuka matanya dengan rasa penuh ketakutan. Gemini duduk menempel pada sandaran ranjang, menghirup udara sebanyak mungkin. Berusaha meyakinkan diri jika ia benar-benar sudah bisa bernafas kembali.
Namun, disaat ia berusaha menyadarkan diri, rasa takut itu kembali menyerangnya. Ia menekuk kedua lutut dan merasakan sesak teramat di dadanya. Ia takut tidak bisa lagi bernafas. Ia takut tidak bisa lagi melihat Ibunya. Memikirkan itu membuat Gemini semakin terisak. Sampai kemudian, seseorang keluar dari kamar mandi dan menuju ke arahnya.
"Gem? Kamu udah bangun? Apa ada yang sakit?"
Itu suara Shella, ia bisa mengetahuinya dengan jelas tanpa melihat langsung. Gemini masih menunduk, tangannya terus gemetar ketakutan.
"Gem? It's okay, kamu udah aman. Kamu udah selamat."
Bisikan dari Shella justru semakin membuatnya semakin terisak. Kenapa orang-orang semakin jahat padanya? Apa salahnya?
Gemini menenggelamkan wajahnya di sela kedua lututnya. Ia tidak menghiraukan panggilan Shella yang khawatir. Beberapa kali gadis itu menepuk pundaknya, berusaha mengurangi ketakutannya, namun masih belum berhasil.
Sampai beberapa saat kemudian, ia merasa Shella beranjak dari tempatnya duduk. Suara pintu diketuk terdengar masuk ke telinganya. Tidak lama, ada seseorang kembali yang duduk di pinggir ranjang sebelahnya. Gemini masih tidak ingin melihatnya, ia terus bersembunyi dengan tangisan yang sangat memilukan.
"Cing, kenapa nangis?"
Suara berat dari seseorang menyadarkan Gemini. Ia mengintip dari balik lututnya, penasaran. Nolan, lelaki itu ada di sampingnya sekarang, mengulurkan tangan mengusap kepalanya pelan.
"Ada yang sakit?"
Pertanyaan penuh perhatian dari Nolan justru semakin membuat air mata Gemini banjir. Gadis itu bahkan melepaskan sesenggukannya lebih keras dari sebelumnya. Ia merasa seperti menemukan tempat dimana ia bisa mengadu.
"Sini," Nolan merentangkan tangannya membiarkan Gemini masuk ke dalam pelukannya.
Tidak butuh waktu lama, Gemini memang benar-benar melakukannya. Ia memeluk Nolan, melingkarkan tangannya di pinggang lelaki itu. Sementara Nolan, ia bersandar di kepala ranjang menahan tubuhnya untuk memeluk Gemini.
Tangan Nolan menepuk punggung pacarnya pelan, berulang kali agar Gemini bisa tenang. "Jangan takut lagi, lo udah selamat, Gem. Nggak apa-apa ...," ujar Nolan.
"Tadi ... Tadi aku nggak bisa nafas, Kak. Aku ... udah coba naik, tapi nggak bisa. Aku takut nggak bisa liat hari besok. Aku takut nggak bisa ketemu Ibu. Aku---"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girlfriend (JUPITER SERIES #2) [REVISI]
Teen Fiction[WARNING : BANYAK SCENE YANG MENYEBABKAN BUTTERFLY EFFECT DAN BUCIN AKUT!! GAK SUKA, SKIP AJA!!] "Seorang Upik Abu nggak akan pernah pantas bersanding dengan seorang Pangeran." "Seorang pangeran yang melepaskan tahtanya akan menjadi orang biasa. Ma...