PART 38 || TURNAMEN DAN DIA

21.5K 2.4K 1.4K
                                    

Hai!

Yuk vote dulu sebelum baca! Bisa sampai 900 gak? Coba kuy! ☺️

Yuk vote dulu sebelum baca! Bisa sampai 900 gak? Coba kuy! ☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kangen singa ini gak?

Enjoy ❤️🖤❤️

***

"Jika mencintainya adalah kesalahan, lebih baik tidak ada kebenaran untuk selamanya."

- Gabriel Nolan Handoko -

***

"Lo bisa berhenti ngerokok?! Hidung gue dari tadi nyedot asapnya terus, anjing! Tau gak lo kalo perokok pasif lebih berbahaya dibanding perokok aktif?!"

Junior melirik temannya yang sudah gila di sebelahnya. Bukannya sadar karena dihajar oleh Samudera beberapa hari lalu, dia malah semakin tambah gila. Bahkan sepertinya kadar kegilaannya melebihi Junior.

"Berisik! Pergi sana lo kalo nggak mau nyedot asap rokok gue! Udah tau gue ngerokok malah duduk deket gue, bego!" ujarnya.

"Gila yah lo?!" kesal Junior.

"Lan, sejak kapan lo jadi sering ngerokok gini?" tanya Anggara di posisinya menyodok bola di atas meja billiard.

"Sejak gue jadi bajingan."

"Cih! Bukannya udah dari jaman baheula, lo itu bajingan!?" celetuk Junior.

"Anggap aja gue naik level bajingannya," ujar Nolan asal mematikan rokok yang sudah pendek.

"Sejak Gemini dikeluarin, lo jadi begini. Semua beneran karena cewek itu?" tanya Anggara menyanggah tubuhnya dengan tongkat.

"Nggak usah bahas soal dia, alergi gue denger namanya!" Nolan membaringkan diri di sofa sambil menutup kedua matanya dengan lengan kekarnya.

"Anjing! Alergi lo bilang?! Beberapa bulan yang lalu aja lo hampir mati karena dia! Alergi your ass!" sahut Junior kesal.

"Diem, Jun! Gue mau tidur!" ujar Nolan parau.

"Balik sana lo kalo mau tidur, jangan di sini! Lo kira ini tempat pengi—"

"Gue bilang diem, berengsek!" Nolan melemparkan sepatunya yang mengenai kepala Junior, tepat sasaran.

"SIALAN! SAKIT BEGO!" teriak Junior mengurut dahinya yang sakit.

Nolan melirik Junior tidak peduli, persetan dengan semuanya. Ia tidak peduli lagi. Ia hanya ingin tidur, rasanya sangat sulit sekali walau untuk memejamkan mata barang sebentar. Tidurnya tidak pernah nyenyak.

"Samudera masih nggak mau tegur lo?" tanya Anggara mengabaikan perkataan Nolan yang tadi mengatakan ingin tidur.

"Biarin, gue nggak akan ganggu dia. Kalaupun dia benci sama gue, itu emang udah seharusnya." Nolan menjawab dengan mata tertutup.

My Nerd Girlfriend (JUPITER SERIES #2) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang