My Nerd Girlfriend (JUPITER SERIES #2) [REVISI]

PART 46 || THE SADNESS

Hi!

Aku cepet loh, jadi kalian harus vote banyak-banyak! Komen juga yaaa harus pokoknya gak mau tau ✌️😂

Enjoy ❤️🖤❤️

***

"Hari ini, biarkan aku menangis. Kehilangan bukan sesuatu yang mudah, bahkan bagi pahlawan sekalipun, jika sudah merasakan kehilangan, akan selalu menjadi yang terlemah."

- Gabriel Nolan Handoko -

***

"Leora?"

Gemini yang masih bersandar di pintu menatap ke arah langit-langit dengan gelisah. Hatinya masih belum tenang sama sekali. Ia sangat mengkhawatirkan bagaimana kondisi Nolan sekarang.

"Iya," jawab Leora.

"Maaf, aku bohong soal masa lalu aku. Aku nggak pernah cerita tentang Kak Nolan dan yang lainnya. Kamu pasti kaget," ujar Gemini.

"Hm, aku emang kaget. Aku nggak nyangka, ternyata kamu mantan dari Kak Nolan."

"Aku sama Kak Nolan punya hubungan yang rumit. Dia pacaran sama aku awalnya karena taruhan. Aku dijadikan bahan mainan mereka semua. Bodohnya aku nggak curiga sama sekali," ujar Gemini.

"Kenapa kamu nggak curiga?"

"Dia baik, Ra. Dia perhatian dan selalu menunjukkan seperti dia benar-benar mencintai aku."

"Dan akhirnya, apa dia mencintai kamu?"

Gemini tersenyum kecil, "hm, dia mencintaiku. Tapi keluarga adalah masalah nomor satu. Keluarga Kak Nolan adalah keluarga terhormat, sedangkan aku hanya keluarga miskin. Kami dipisahkan dengan cara yang kotor. Mengancam Ibuku dan memfitnahku sampai sekolah mengeluarkanku."

"Kamu dikeluarin?"

"Iya, aku dikeluarkan dari sekolah karena difitnah. Kami sangat kacau kan?"

"Dan bahkan setelah semua itu, kalian masih berusaha buat kembali?"

Air mata Gemini turun, ia memikirkan pertanyaan Leora. "Bahkan setelah semua itu, aku masih mencintainya. Kami masih saling mencintai dengan bodohnya, Ra."

"Saling mencintai bukan hal bodoh, Gem!"

"Tapi karena cinta, kami jadi menderita satu sama lain. Harusnya dari awal kami nggak pernah berhubungan. Seharusnya taruhan itu nggak pernah terjadi."

"Gemini ..."

"Aku mohon, Ra. Biarin aku keluar, aku harus ketemu sama Kak Nolan. Aku harus tau dia baik-baik aja. Aku mohon." pinta Gemini.

Walau tahu itu tidak mungkin, tetapi Gemini masih ingin mencoba. Ia berharap dengan perkataannya Leora akan luluh. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan sekarang adalah berharap seseorang mengeluarkannya dari tempat ini.

Klik!

Suara kunci dibuka membuat Gemini menoleh. Ia berdiri seketika dan melihat pintu yang mulai terbuka. Di ambang pintu, Leora berdiri dengan senyum serta pipi yang basah.

"Aku nggak mungkin biarin sahabat aku menderita terus-menerus," ujar Leora. "Kamu sama Kak Nolan berhak buat bahagia, Gem."

Tangis Gemini pecah, ia bergerak memeluk tubuh Leora dengan erat. "Makasih, Ra. Makasih banyak ...," ujarnya.

"Jangan makasih dulu! Kamu harus pergi dan pastiin Kak Nolan baik-baik aja. Ini, bawa ponsel aku buat hubungi Kak Bagus. Tanya ke dia gimana keadaan Kak Nolan," ujar Leora.