Sebelum baca, aku mau bahas tentang cast Gemini kemarin.
Jadi, aku udah pernah bilang untuk mencari yang seperti dia itu sulit kan? Itu aja aku harus dapet yang sedikit berbeda dari bayanganku.
Hidungnya itu termasuk biasa alias gak mancung² banget, cuma kecil dan agak mentul gitu. Kalo di bedain sama Nolan jelas kalah jauh.
Untuk kulit yang jadi permasalahan, bayangin aja itu Gemini kulitnya agak cokelat deh ya? Gak item² banget, dia itu sawo matang yang gak matang² banget. Eh gimana sih 😂
Kayak orang indo pada umumnya lah yang putih tapi gak seputih orang luar.
Udah segitu aja.
Jangan ada yang protes lagi yaa ;)***
"Kemarahan adalah tanda kepedulian dari seseorang. Dia, sedang peduli."
- Gemini Kalista Maharani -
***
Berita tentang Nolan dan Gemini berpacaran berhembus sangat cepat sampai ke satu sekolahan. Sekarang, akan semakin banyak orang-orang yang tidak menyukai Gemini. Lebih tepatnya mungkin para siswi yang menyukai Nolan. Lagi-lagi ia pasti harus hidup dalam ketakutan di sekolah. Belum selesai masalah Ratu, sudah muncul yang lain.
Gemini menghela nafasnya sedikit keras. Hal itu rupanya memancing perhatian dari Ibunya yang baru saja selesai mengangkat jemuran. Wanita paruh baya itu menghampiri putri tunggalnya dan duduk bersama di lantai teras depan rumah mereka.
"Kamu kenapa, Gem? Kok kayak banyak pikiran?"
"Eh? Nggak, Bu. Cuma lagi banyak tugas aja dari kemarin, jadi kepikiran."
"Udah dikerjain belum?"
"Udah kok," jawab Gemini.
"Oh iya, Gem? Kamu belum bayar uang buat study tour yah?" tanya Bertha.
"Hm? Nggak usah, Bu. Gemini nggak ikut study tour juga nggak apa-apa, kok. Lagian kesempatan juga malah buat bantu-bantu Ibu sama jualan jagung bakar di waktu kosong itu." Gemini memberikan senyum terbaiknya kepada Bertha.
"Tapi itu cuma sekali buat kamu bisa liburan bareng sama teman-teman di SMA, Gem. Ibu ada tabungan, kita bagi dua yah? Nanti Ibu ambil sedikit buat bayar hutang dan sebagian lagi nanti kamu---"
"Mendingan tabungan itu buat kebutuhan penting, Bu. Hutang kita juga harus dibayar minggu depan kan? Nah, tabungan Ibu buat bayar hutang itu aja, nanti takut susah kumpul lagi uangnya. Lebih bermanfaat!" Gemini melingkarkan tangannya ke lengan Ibunya dan merebahkan kepalanya di bahu Bertha.
"Tapi sekali-kali kamu senang-senang itu perlu, Gem. Coba liat nih, muka kamu nggak pernah dirawat. Kulit kamu juga jadi kusam. Anak gadis harusnya dari sekarang merawat diri. Kamu kebanyakan kerja keras, padahal Ibu masih bisa sendiri."
"Penampilan Gemini sama sekali nggak penting. Gemini kan juga pengen bantu Ibu kerja."
"Kamu kalau dibilangin selalu begitu. Ngeyel! Gimana bisa punya pacar nanti?" goda Bertha.
"Apaan sih, Ibu!" rengeknya.
"Dua hari ini kamu kayaknya kok sering banget bawa bekal dua, Gem? Buat siapa emang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girlfriend (JUPITER SERIES #2) [REVISI]
Teen Fiction[WARNING : BANYAK SCENE YANG MENYEBABKAN BUTTERFLY EFFECT DAN BUCIN AKUT!! GAK SUKA, SKIP AJA!!] "Seorang Upik Abu nggak akan pernah pantas bersanding dengan seorang Pangeran." "Seorang pangeran yang melepaskan tahtanya akan menjadi orang biasa. Ma...