EPILOG

17.7K 1K 94
                                    

Hai guys!

Babunya—eh maksudnya bucinnya Abang Nolan, gimana kabarnya?

*canda prensss! ✌️😂

Ini adalah epilog versi terbaru dari My Nerd Girlfriend. Masih fresh beneran 😅

Jangan lupa buat pencet bintang dulu, kalau mau komen juga boleh. Nanti dimarahin singa malah kalo pake larangan 🤭

Enjoy!

***

Suara langkah kaki yang turun dari arah dalam rumah terdengar terburu-buru menuju ke ruang tamu. Seakan ingin segera langsung sampai ke ruangan itu. Wanita paruh baya yang tadi berlari tampak terengah-engah saat sampai di ruang tamu. Matanya berkaca-kaca melihat sosok yang sedang duduk di sofa. Wajahnya yang biasanya cerah dan anggun menjadi tidak bersemangat dan lesu sejak tujuh tahun belakangan ini.

"Nolan ..."

Novanka Handoko, meneteskan air mata saat melihat anaknya yang akhirnya mau kembali melangkahkan kakinya di rumah ini. Selama lebih dari tujuh tahun, ia berusaha membawa kembali anak itu, tapi tidak pernah berhasil. Nolan selalu bersikap dingin setiap kali Novanka menemuinya. Hal itu membuatnya merasa tersiksa setiap harinya selama ini.

"Mama kangen sama kamu," ujar Novanka. "Mama senang kamu mau kembali—"

"Saya datang hanya ingin memberikan undangan. Kalau menuruti keinginan saya, sebenarnya saya gak berharap kalian hadir. Anda harus berterima kasih pada calon istri saya untuk ini." Nolan meletakan selembar surat undangan di atas meja. Ia lalu berdiri menghadap Ibu kandungnya itu. "Saya permisi," ujarnya.

"Tunggu! Tunggu dulu! Mama mau bicara sebentar aja. Nolan ... Mama mohon, hm?" pinta Novanka masih dengan air mata yang membasahi pipinya.

Novanka tahu bagaimana sifat putranya yang satu ini. Keras kepala sama seperti suaminya. Sulit sekali untuk mendekatinya sampai sekarang. Bahkan sekarang, ia merasa seperti mimpi saat mendengar berita dari pelayan kalau Nolan ada di sini.

"Saya gak punya banyak waktu," ujar Nolan dengan terpaksa kembali duduk.

"Iya, sebentar aja." Novanka mengalihkan pandangannya pada pelayan di sana. "Buatkan minum, ah bukan—bawakan jus jeruk milik Nolan. Mama selalu mengisi jus kesukaan kamu di kulkas selama ini." ujarnya.

Novanka bisa melihat Nolan yang mengalihkan tatapannya seperti tidak ingin menatapnya. Ia menghapus air mata di pipinya lalu duduk di sofa berhadapan dengan Nolan. Melihat putranya dari dekat seperti ini lagi membuat Novanka teringat akan Airlangga. Setelah bertambahnya usia Nolan, sepertinya dia menjadi lebih mirip dengan Airlangga. Mengingat putra pertamanya membuat hati Novanka sangat sakit. Penyesalan yang terus ia rasakan setiap detiknya sangatlah menyiksa.

"Kapan kalian melangsungkan pernikahan?" tanya Novanka.

"Sabtu depan."

"Di mana?"

"Hotel Sanjaya."

"Oh, Mama kenal sama pemilik hotel itu. Biar Mama yang urus buat—"

"Gak perlu. Kalian hanya perlu datang."

"Nolan ... Mama gak akan mengganggu hubungan kamu sama Gemini. Mama janji akan bersikap baik sama dia. Apa kamu gak bisa ... memaafkan Mama?" ujar Novanka dengan suara bergetar.

"Anda tahu kalau semuanya udah terlambat 'kan?"

"Nolan ..."

"Mungkin, kalau aja Bang Langga masih hidup, itu mungkin terjadi. Sampai detik ini, saya gak pernah melupakan apa yang membuat Bang Langga harus menerima ketidakadilan selama dia hidup. Bahkan saat terakhir dia menutup mata, semua itu terus tersimpan dalam ingatan saya. Kaki saya sampai terasa sangat berat ketika ingin masuk ke rumah ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Nerd Girlfriend (JUPITER SERIES #2) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang