Hai!
Siap baca? Ayo deh kalo siap hehe
Jangan lupa buat vote dulu yuk sebelum baca! 😊
Enjoy ❤️🖤❤️
***
"Terkadang, menyerah bukan berarti kalah. Mengikhlaskan, bukan berarti lemah. Dalam hidup akan selalu ada masa seseorang jatuh, dan kali ini aku sedang merasakannya."
- Gabriel Nolan Handoko. -
***
Novanka mengetatkan rahangnya kuat, baru ia tinggal satu hari ke luar kota, tapi Nolan sudah kembali bertingkah. Sabtu pagi, ia malah tidak mendapati Nolan di rumah. Pengawalnya sudah mengatakan bahwa lelaki itu pergi ke rumah gadis bernama Gemini lagi.
Semalaman, Novanka harus merenung untuk memutuskan langkah selanjutnya yang harus ia ambil. Jika ia masih menjadi Novanka yang dulu, mungkin tanpa pikir panjang akan langsung menghancurkan keluarganya. Membuat mereka sampai benar-benar terpuruk lalu memilih untuk menyerah.
Tetapi, setelah kesalahan yang dulu pernah terjadi pada satu putranya yang lain, membuat dirinya yang keras dulu menjadi lebih melunak sedikit. Jika ia tidak melunak, gadis itu tidak akan masih ada di sini. Dia pasti sudah pergi jauh dari kota ini untuk selamanya.
"Tuan muda baru saja sampai rumah, Bu," lapor Riko yang menjadi supir dimana Novanka tengah menuju ke acara sosial yang diadakan bersama istri Menteri Pendidikan.
"Tetap awasi dia, selanjutnya, lakukan seperti apa yang aku perintahkan," ujar Novanka.
"Baik, Bu."
Ini satu-satunya cara memisahkan putranya dengan gadis itu. Sekali lagi, hanya sekali lagi ia akan bersikap kejam seperti ini. Setelahnya, kehidupan kedua putranya pasti akan jauh lebih baik. Baik itu Airlangga maupun Nolan.
***
Bugh!
Pukulan itu membuat darah segar dari mulut lelaki itu keluar. Ia hanya tersenyum kecil, lalu kembali menyerang gerombolan di depannya. Beberapa pukulan melayang, namun jumlah mereka yang banyak membuat lelaki itu kesulitan melawan.
"Berengsek! Sok berani banget dia nantangin kita?!" bentak salah satu lelaki di gerombolan tadi.
"Bukannya dia salah satu Petinggi Jupiter?" sahut satunya lagi.
"Oh, anggota dari geng yang udah mati itu? Yang bahkan udah nggak punya kekuatan lagi kaya dulu? Geng banci!" ujarnya lalu menendang ke arah lelaki yang sudah berbaring di aspal.
"Kalian yang banci! Anjing! Lo semua bilang kami nggak punya kekuatan tapi kalian sendiri juga sama. Berlindung di balik Averon, belagak sok berkuasa. Padahal kalian semua cuma babu Averon!"
"Bajingan!"
Lelaki tadi dipaksa untuk berdiri dan dijaga oleh dua orang, lalu kemudian kembali dipukuli. Untuk kesekian kalinya, Nolan, lelaki yang sedang di keroyok itu mengeluarkan darah dari pelipisnya. Saat kesadarannya sudah menipis mereka semua melepaskannya.
"Dengar! Gue bakal aduin masalah ini ke Averon! Liat aja, Jupiter bakal habis kami bantai!"
Gerombolan itu pergi, meninggalkan Nolan yang mengerang di lantai aspal. Bodoh, ia sudah membuat keributan. Ia sudah mengadu domba Jupiter dengan Averon. Dimana otaknya sebenarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girlfriend (JUPITER SERIES #2) [REVISI]
Fiksi Remaja[WARNING : BANYAK SCENE YANG MENYEBABKAN BUTTERFLY EFFECT DAN BUCIN AKUT!! GAK SUKA, SKIP AJA!!] "Seorang Upik Abu nggak akan pernah pantas bersanding dengan seorang Pangeran." "Seorang pangeran yang melepaskan tahtanya akan menjadi orang biasa. Ma...