"Terkadang, dia bisa semanis gula. Terkadang, dia bisa sepedas cabai."
- Gemini Kalista Maharani -
***
Senyum kemenangan terbit dari bibir Nolan sejak ia memutar rekaman yang menunjukkan kalau ia sudah resmi dengan Gemini pada kelima temannya di markas Jupiter. Ia melihat wajah Gilang menekuk kesal. Lusa adalah hari terakhir perjanjian, jika Nolan tidak berhasil membuktikan maka taruhan dimenangkan lelaki itu.
Tinggal dua hari, tapi semua gagal karena kenyataannya Nolan berhasil. Belum lagi, Gilang lebih kesal karena bahkan tadi siang Nolan sudah berlaku kasar pada Gemini. Gilang sama sekali tidak bisa percaya kalau lelaki ini bisa berhasil.
"Lo ngancam si Gemini kan? Ngaku lo!" Gilang merengut dengan nada suara ketus.
"Lo nggak dengar isi rekamannya? Ada gitu, unsur gue ngancem tuh cewek? Nggak ada kan?"
"Kok Gemini mau yah sama mulut bon cabe kayak lo?" tanya Junior.
"Padahal tadi siang kata Gilang, lo baru menghina dia. Cara licik apa yang lo pake sampai bikin Gemini nurut, Lan?" Anggara bertanya dengan penasaran.
Nolan menunjuk wajahnya sendiri dengan senyum pongah. "Muka ganteng gue pesonanya emang nggak bisa bohong. Ck, emang ada cewek yang mau nolak muka kayak begini?"
Gilang melemparkan bantal sofa yang sedang ia gunakan untuk berbaring ke arah Nolan. "Makan tuh muka ganteng, dasar monyet lo!"
"Berisik amat sih lo pada!" sahut Samudera tengah berbaring di karpet tebal depan tv tempat bermain PS ruangan Petinggi Jupiter.
"Sam, study tour nanti lo duduk sama siapa? Kata Regina, lo sama dia?" tanya Anggara tiba-tiba.
"Nggak tau lah!"
"Ye, Bambang! Udah punya pacar masih aja sama cewek lain. Hati-hati, nanti Regina baper malah lo yang repot!" celetuk Junior.
"Diem lo, Jun!" balas Samudera menumpu lengan di dahinya.
"Bentar, gue mau bahas soal acara Jupiter. Dua Minggu lagi kita mau kumpul bulanan Jupiter buat ke paintball. Terus buat acara touring anniv ke tujuh buat Jupiter, gimana?" tanya Bagus.
"Nah! Itu dia, kita sewa villa yang sama waktu perayaan bangkitnya Jupiter lagi atau mau cari tempat lainnya?" tanya Gilang.
"Sewa villa yang sama aja, tempatnya juga luas. Jadiin rutin buat acara tahunan Jupiter di villa itu, buat angkatan selanjutnya juga nanti. Biar sekalian jadi tempat sejarah buat Jupiter sampai angkatan-angkatan setelahnya," ujar Samudera.
"Gue setuju, walau kita mungkin baru ngerayain satu tahun bangkitnya Jupiter, tapi jangan lupa juga angkatan pertama sebelum ini. Udah ada tujuh generasi Jupiter. Bangga gue bisa jadi salah satunya di generasi ke tujuh angkatan 53!" ujar Junior.
"Bersyukur sama generasi pertama yang udah buat Jupiter, dan juga sama Bang Atar yang berhasil buat Jupiter ke masa jayanya. Gue juga ngerasa bangga bisa jadi Kapten ke tujuh mereka dan bagian sejarah Jupiter, Jun."
"Gue juga, Jupiter udah kayak keluarga banget buat gue." Nolan tersenyum dengan dengusan menyiratkan rasa bangganya.
"Kok jadi mellow sih, taik! Tisu mana tisu?!"
Junior, lelaki ini tidak pernah bisa membaca situasi sama sekali. Benar-benar perusak suasana.
"Kita boleh ajak yang lain kan, Sam? Pacar gitu misalnya?" tanya Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girlfriend (JUPITER SERIES #2) [REVISI]
Fiksi Remaja[WARNING : BANYAK SCENE YANG MENYEBABKAN BUTTERFLY EFFECT DAN BUCIN AKUT!! GAK SUKA, SKIP AJA!!] "Seorang Upik Abu nggak akan pernah pantas bersanding dengan seorang Pangeran." "Seorang pangeran yang melepaskan tahtanya akan menjadi orang biasa. Ma...