8

2.2K 158 0
                                    

***

"A-Apa? Aku gak mau diiket lagi. Itu sakit, tolong jangan diiket. Maaf, aku gak akan kabur, aku janji. Please." Radia memohon dengan meronta berharap hukuman yang diterima tidak lagi seperti kemarin.

"Kemaren juga lu udah janji, tapi sekarang apa? Gak akan percaya lagi gua," balas Reiki datar.

Membuka pintu kamar Radia, lalu mengambil segulung tali yang sudah diletakkan di atas buffet di dekat pintu, menarik Radia berbalik tanpa masuk kamar lebih dalam.

Radia mengernyit karna Reiki kemungkinan tidak mengikat di ranjang. Laki-laki itu menarik sambil mengikat tangan Radia untuk disatukan ke depan. Radia semakin panik takut akan diikat lalu dilempar ke jendela, itu terlalu mengerikan.

Reiki membawa Radia ke dapur, melewati meja bar dan pantry lalu menuju kamar mandi.

"Rara sakit? Kenapa?"

"Rara gak sakit, cuma panas dikit."

"Makanya jangan makan es krim terus."

"Bukan karna makan es krim, kemaren Rara mandi hujan."

"Rara bandel."

"Asik tau."

"K-Kamu mau apa? Aku gak mau dikurung," ronta Radia, tetap kalah meski Reiki malam tadi baru berkelahi, apa karna Radia perempuan?

Sial, lemah sekali.

Reiki tetap tutup mulut, membawa Radia ke tempat shower lalu mengikat tali pada tiang shower dengan kencang. Memutar keran shower hingga air berjatuhan dan segera mundur.

Dari jarak satu meter Reiki menatap Radia yang perlahan diguyur air dingin dari shower, rambut dan gaun tidur yang dikenakan perlahan basah mencetak tubuh.

Radia sedikit menunduk saat air dengan deras menyerbu dari ujung jari tangan, ke kepala, tubuh, hingga kaki. Beberapa helai rambut jatuh ke depan menutup pandangan mata, Radia meringis pelan saat perih terasa di pergelangan tangan bekas ikatan terkena air.

"Sam-pai kapan ... aku di sini?" tanya Radia menatap Reiki dengan menyipitkan mata untuk memperjelas penglihatan yang sedikit buram terhalang rambut dan air.

Tidak menjawab, Reiki malah hanya menggedikkan bahu ringan. Menyandarkan sebelah bahu pada dinding kamar mandi dengan tangan bersidekap. Menatap datar pada Radia yang kini sudah basah kuyup, meniup-niup helai rambut di depan mulut yang mengganggu pernapasan.

Lama hanya berdiam dengan diselimuti suara percikan air, akhirnya Reiki menegakkan tubuh kembali.

Radia pikir laki-laki itu akan melepaskan ikatan, tapi ternyata salah, Reiki berbalik pergi ke luar kamar mandi meninggalkan Radia sendiri di sana. Lagipula Reiki pikir gadis itu tidak mungkin bisa menghindari guyuran air shower karna ikatan tali pada tiang dan lengan membuat tidak bisa bergerak menjauh.

"Ke-jam ba-nget," gumam Radia amat pelan begitu Reiki hilang di balik pintu.

Meski pintu itu tidak ditutup, tapi tetap saja Radia sendirian di sini entah sampai kapan. Berdoa saja semoga Reiki berbaik hati hanya menghukumnya beberapa menit di bawah guyuran shower, jika tidak maka sudah bisa dipastikan Radia akan jatuh sakit setelah ini.

Stay With Me { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang