***
Untuk pertama kali setelah berminggu-minggu dikurung, Radia akhirnya keluar dari apartemen Reiki. Walaupun tidak bebas sepenuhnya, tapi sudah sangat senang bisa jalan-jalan melihat sekitar dalam beberapa menit ke depan.
Sepanjang jalan Radia tidak henti memandang sejauh mata bisa melihat, mengedar di sekitar loby, hingga tiba di depan parkiran apartemen. Malam saat Reiki membawa ke rumah sakit kemarin Radia tidak bisa melihat sekitar karena terlalu terpaku pada rasa sakit.
Memasuki sebuah mobil dengan supir pribadi, Dina dan Radia meninggalkan area gedung apartemen menuju supermarket terdekat.
Lima belas menit kemudian tiba di supermarket, Dina dan Radia turun, memasuki tempat itu dengan mendorong troli.
"Radia kalo ada yang dipengenin ambil aja. Mumpung di sini, jangan sungkan-sungkan," kata Dina di sela langkah menyusuri rak-rak belanjaan.
Radia mengangguk kikuk, menatap sekitar yang dipenuhi deretan rak tempat berbagai benda, berjalan di samping Dina.
"Radia tolong cari tepung, Tante mau ke rak yang di sana," pinta Dina menunjuk ke satu arah.
Radia mengangguk lagi, menuruti ke arah rak tempat bermacam tepung dipajang, memilih yang Dina inginkan beserta barang lainnya.
***
Dua puluh menit Radia dan Dina pergi dari apartemen, Reiki pulang dengan membawa sebuah paperbag, memasuki apartemen langsung menuju kamar, tempat pertama Radia bisa ditemukan. Tapi begitu membuka pintu, perasaan tidak enak menyergap saat melihat ruangan kosong.
"Ra? Radia?" panggil Reiki sambil melangkah mencari Radia.
Kamar mandi dicek, kosong. Kamar tamu bekas Radia tempati dulu, kosong. Ruang tengah, kosong. Dapur, kosong. Kamar mandi dapur, kosong.
"Jangan becanda, Ra," gumam Reiki geram, menggeledah seluruh apartemen, tidak ditemukan Radia di manapun.
Apa Radia berhasil mengetahui kode apartemennya?
"Brengsek!" umpat Reiki sambil menendang pintu.
Gusar mulai menguasai Reiki, berpikir hal paling negatif yang ada dalam kepala, memungkinan paling buruk dari segala kemungkinan yang ada.
Keluar dari apartemen yang berantakan luar biasa, Reiki merogoh saku jaket menghubungi seseorang sambil berlari menuju lift.
***
Niat awal Dina hanya akan mengajak Radia ke supermarket, ternyata malah merembet ke mall. Beberapa distro baju sudah dimasuki, menghasilkan beberapa paperbag saat mereka keluar.
Dina berkata akan pulang sebelum makan siang, Radia yang tidak pandai menolak tawaran akhirnya mengikuti saja dibawa berkeliling mall.
Dan sekarang, setelah cukup lama berjalan-jalan, Dina meminta Radia menunggu sebentar di depan sebuah toko perhiasan, karena ingin mencoba beberapa kalung model terbaru di dalam.
"Radia?"
Tengah asik menelisik area sekitar, Radia dibuat terkesiap kaget mendengar suara seseorang memanggil sedikit ragu. Astaga, Radia memang kagetan, bahkan suara pelan saja bisa membuat jantung berdegup kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me { Tamat }
Teen Fiction[ Villain Angels Universe ] [ 🔞 Mature Content ] *** "K-Kenapa aku dibawa ke sini?" tanya Radia tergagap karena takut dan gugup. "Satu pertanyaan," kata Reiki mengangkat satu jari. "Lu ngerasa kenal gua?" tanya Reiki melanjutkan kalimatnya. "A-Aku...