Tetangga rese: lagi apa?
Sea mengernyit membaca pesan yang baru Ervan kirimkan. Semenjak mereka melakukan hubungan suami istri, Ervan cenderung lebih sering curi-curi waktu komunikasi dengannya. Seperti saat pagi baru sampai kantor, atau saat makan siang. Ataupun disaat laki-laki itu ada waktu luang untuk mengiriminya pesan, pasti akan Ervan lakukan.
Dan isi pesannya tak akan jauh dari menanyakan kabar sang istri. Kegiatan Sea hari itu apa saja. Atau bahkan makanan apa saja yang dimakan Sea ketika jam makan siang tiba. Sea memandang perubahan itu dengan aneh dan heran. Suaminya seperti kerasukan saja.
Seandra: ini jam makan siang, tentu lagi makan
Tetangga rese: send a pictures
Tetangga rese: hari ini makan sushi
Tetangga rese: kamu mau sushi? Biar saya bawakan nanti pulang
Sea meneliti foto yang dikirimkan Ervan. Di sebrang tempat suaminya duduk, ada sebuah jaket dan ponsel. Milik siapa? Sea curiga.Seandra: enggak
Seandra: makan sama siapa?
Tetangga rese: sama iyan
Seandra: ada mbak aya juga?
Tetangga rese: kita satu tim makan siang bersama
Seandra: oh
Seandra: enjoy ya, aku mau makan dulu
Tetangga rese: iya ❤
Cih! Apa itu? Ervan kira Sea bisa disogok dengan emoticon love? Ya meskipun gadis itu sedikit tersipu tapi tetap Sea masih menaruh curiga karena suaminya kembali bepergian dengan mantan kekasihnya.
Pasti kalau bepergian satu tim begitu, Ervan sering diecengin sama Ayana, kan? Secara, kan, mereka mantanan. Itu sih, yang bikin Sea sering overthinking.
Sea mengesampingkan dulu pemikiran yang membuatnya sakit hati itu. Rasa-rasanya dia semakin ke sini semakin sensitif. Padahal Ervan mungkin saja hanya makan siang biasa bersama tim nya. Gadis itu mulai fokus pada makanannya yang sudah datang. Makan dengan tenang tanpa memikirkan kembali suaminya bersama Ayana.
Hari ini jadwal mereka pulang ke rumah Mama Hana. Padahal baru minggu kemarin mereka menginap disana. Tapi karena sekarang akan ada acara lamaran Eliya, Sea diharuskan datang ke sana bersama Ervan.
Sea baru tahu kalau gaun yang waktu Ervan pesan waktu itu, untuk acara lamaran Eliya. Meski pada saat itu Ervan memberitahunya namun Sea tidak terlalu mempercayai. Lebih ke tidak peduli sih.
Bibirnya terangkat ketika menerima sebuah pesan berisikan foto Aleena dari Mama Hana. Gadis kecil itu sudah besar dari terakhir kali Sea melihat.
Aleena adalah anak dari kakak Ervan—Ezra—yang kini datang untuk menghadiri acara bungsunya.
Lalu pesan berikutnya datang dari Eliya sendiri. Yang mengatakan akan menemuinya setelah Sea pulang bekerja. Memang, Sea juga akan menemui perempuan itu. Sea tidak sabar karena sudah lama tidak bertemu adik Ervan tersebut. Yang sedari kecil terus bersama kemana-mana, harus terpisahkan ketika Eliya memutuskan pergi ke luar kota.
"Beli apa dulu gitu, Mas. Buah, kue atau apa lah." Sea menoleh pada suaminya yang berada di samping.
Alis tebal laki-laki itu terkerut. "Buat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love At First Sight
RomanceEnggak. Ini mustahil. "Apa? Mas bilang apa tadi?" "Menikah dengan saya. Jadi istri saya. Ya?" Seandra bahkan tak pernah mengira kalau tetangga dekatnya itu menaruh perhatian padanya. Dan sekarang apa? Dia bahkan diminta untuk jadi istrinya? Heck! Y...