Lihatlah, mulut yang semula sering adu cekcok dengan suaminya tiba-tiba berubah menjadi kalem hari ini.
Pagi ini Sea sudah menyuruh Ervan ke minimarket guna membelikannya permen. Sebab mulutnya terasa hambar dan tidak enak. Air liur nya pun terus menerus ingin dikeluarkan. Mungkin sudah ada 5 buah permen yang dia makan. Karena dengan begitu, Sea merasakan mulutnya baik-baik saja.
"Kalau ada apa-apa langsung hubungi saya."
Perempuan itu hanya melihat pantulan suaminya di kaca meja rias, selebihnya dia mengabaikan. Tak berniat membalas ucapannya sedikitpun.
Kalau kemarin dia heran, tapi pagi ini Ervan mulai mengerti. Terhitung semenjak semalam dia terus mendapat tatapan datar nanti judes dari istrinya. Jangan lupakan pula dirinya yang diabaikan. Kadang dia heran, Sea memang melayaninya dengan baik, namun melihat sikap perempuan itu Ervan mengira kalau Sea terpaksa melakukannya.
"Hahinya uhah ahu hiahin, hanhan hahai hang ihu."
Ervan mengernyit mendengar kalimat absurd itu. "Ngomong apa sih?"
Perempuan itu berdecak. Tanpa berkata-kata dia merebut dasi di tangan suaminya dan mengganti oleh dasi yang dia siapkan sebelumnya. Sea memasangkan pada Ervan tanpa mau menatap laki-laki yang tengah menunduk menatapnya.
Setelah selesai, dia kembali duduk untuk merias dirinya yang belum selesai. Karena hari ini Sea diperbolehkan lagi bekerja. Lagi pun dia sudah sangat bosan kalau terus-terusan berada di rumah.
Macam biasa, dia diantar dengan selamat sampai ke butik oleh suaminya. Sea meraih punggung tangan Ervan guna untuk menciumnya sebagai pamitan dan keningnya mendapatkan kecupan lembut dari laki-laki itu sebagai imbalan.
Tapi lihat, Ervan sampai ternganga ketika melihat perempuan itu menjauh sambil melemparkan tatapan tak suka nya.
"Assalamu'alaikum," ucapnya seraya keluar dari mobil.
****
Syahila
•laki lo kan itu?
send a pictSeandra
Dapet darimana?
Iya laki gueSyahila
•rafa
•katanya kayak kenalSeandra
Emang cowo lo lagi ngapain?Syahila
•kerja lah ege, dia lagi meeting
terus ada laki loSeandra
Oh
Sea menyimpan kembali ponselnya setelah melihat tanda centang dua biru di room chat nya dengan Syahila. Tapi sedetik kemudian ponselnya kembali berbunyi. Pesan dari suaminya yang masuk.Tentangga rese
•makan siang
•saya dibawahSea mengerang kesal dalam hati. Dia lupa berpesan kalau siang ini dia mau makan siang tanpa Ervan. Karena Sea benci ketika dekat-dekat dengan laki-laki itu. Tapi kenapa Ervan malah terus ingin berinteraksi, sih. Ya Tuhan... Yasudahlah. Sea menghela lalu bergegas keluar untuk menghampiri suaminya.
***
"Kamu terbang kapan?"
Syukurlah Sea merasa lebih baik dari sebelumnya. Dia bisa berbicara dengan jelas meski sedikit-sedikit menelan ludah. Karena takut-takut air liurnya menetes begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love At First Sight
RomanceEnggak. Ini mustahil. "Apa? Mas bilang apa tadi?" "Menikah dengan saya. Jadi istri saya. Ya?" Seandra bahkan tak pernah mengira kalau tetangga dekatnya itu menaruh perhatian padanya. Dan sekarang apa? Dia bahkan diminta untuk jadi istrinya? Heck! Y...