24 | Enak gimana, aku remuk

8.2K 309 10
                                    


Sea berdecak mendengar ponsel suaminya yang terus menerus berdenting.

Siapa sih?

Sampai-sampai gadis itu terus menggerutu. Karena sedikit banyaknya, bunyi ponsel Ervan menganggu aktivitasnya.

Ayana: van beneran udah tidur?

Sederet pesan yang baru Sea baca dari layar kunci, membuatnya naik darah. Si mantan berulah kembali. Segala pakai tanya-tanya Ervan sudah tidur atau belum. Sea sampai mendegus sebal.

Mau suami gue tidur jam berapapun, apa masalahnya sama lo?

Gadis itu geram. Tapi dia tidak bisa bertindak banyak. Sehingga kekesalannya menumpuk tak tersalurkan karena ia tidak bisa membalas pesan itu seenaknya. Ervan bisa-bisa ngamuk kalau tahu Sea mengotak-atik ponselnya tanpa izin. Meski Sea adalah istrinya tapi dia masih tahu batasan tentang privasi satu itu.

Kebetulan saat itu terdengar pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan Ervan yang dalam keadaan lebih segar sehabis mandi. Laki-laki itu mengernyitkan dahi melihat wajah istrinya yang tertekuk sebal. Karena rasa-rasanya, sebelum dia masuk ke dalam kamar mandi Sea masih dalam keadaan baik-baik saja.

Namun Ervan mencoba mengabaikan sejenak. Barangkali gadis itu kesal karena sesuatu yang lain. Ervan belum mengetahui sesuatu yang membuat Sea berubah begitu.

"Berisik! Tuh hape kamu bunyi dari tadi. Ganggu," celetuknya.

Ervan baru selesai berpakaian. Kening laki-laki itu semakin mengerut. Masa cuma karena dering ponsel, Sea jadi badmood. Namun bisa jadi.

Laki-laki itu segera meraih benda pipih yang tergeletak diatas kasur.

"Balasin tuh mantannya, kepo kamu udah tidur atau belum."

Kok kesal?

Ervan menoleh heran. "Siapa?"

"Ya mantan kamu. Siapa lagi kalau bukan Mbak Aya," ketus gadis itu seraya fokus kembali pada ponsel miliknya.

Ervan mengulum senyum. Namun dia berakting pura-pura tidak terima Sea membuka ponselnya.

"Kok kamu tahu? Kamu baca?"

Atensi gadis itu teralihkan. Menatap Ervan mengerikan. "Kenapa? Gak terima?"

Ervan semakin seru mempermainkan gadis itu. "Bukannya kamu tahu kalau ini privasi?"

"Oh, kamu marah aku baca-baca whatsapp tanpa izin?" Gadis itu mendengus sembari melengos. "Iya deh. Kan, takut ketahuan selingkuhnya."

"Kamu cemburu?"

"Apa sih? Jangan ngaco!"

"Itu... Kamu cemburu."

Sea memicing tajam tak suka. "Siapa yang cemburu? Enggak kali."

"Kamu kelihatan kesal. Gak terima gitu kalau saya dapat whatsapp dari Ayana," kata Ervan.

"Enggak. Aku gak cemburu," Sea masih tetap menyangkalnya, membuat Ervan merasa terhibur. "Dan bukannya hal wajar, kalau seorang istri merasa kesal kalau suaminya dapat whatsapp dari mantannya?"

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang