34 | Sesuai permintaan kamu

4.8K 264 1
                                    


Sea dibangunkan oleh suara dari ponsel karena ada sebuah panggilan masuk dari suaminya. Dia segera menerima panggilan itu seraya menyesuaikan matanya yang baru bangun tidur.

"Buka pintu, Sey. Saya di depan."

"Sebentar."

Mendengar itu, Sea buru-buru bangkit. Sedikit terkejut karena Ervan datang di luar jadwal. Katanya Ervan akan pulang besok tapi entah tiba-tiba sudah ada di depan rumahnya ketika Sea membuka pintu.

Dia menyambut suaminya yang berwajah lelah itu. Namun ketika Sea mengulurkan tangan hendak salam, Ervan malah menyerahkan koper miliknya pada Sea.

Gadis itu mengernyit heran. Menatap suaminya dengan tatapan kesal.

Suami kurang ajar.

Tapi Sea mengabaikan. Berbalik badan setelah mengunci kembali pintu dan mengekori suaminya yang masuk ke dalam kamar.

"Padahal aku mau salam, lho, malah dikasih koper," katanya dengan cemberut.

Seketika, Ervan menoleh ketika hendak membuka kemejanya. "Oh," sahutnya tak berlebihan.

Namun ia sama sekali tak memberikan respon lebih, dan langsung masuk ke dalam kamar mandi. Membuat istrinya cemberut di tempat.

Suaminya ini kenapa sih?! Baru datang menyebalkan. Bukannya peluk kangen atau apa karena sudah semingguan tidak bertemu, Ervan malah cuek begitu. Sia-sia Sea merindukannya selama ini.

Ketika hendak kembali tidur, Sea mendengar suara pintu yang terbuka. Nyatanya Ervan keluar lagi dari sana dan berjalan menuju lemari. Tapi... Sea mengernyit, tumben sekali suaminya membawa baju ke kamar mandi. Bisanya dengan tidak tahu malu Ervan akan berpakaian di depannya.

Tanpa banyak bertanya, Sea lanjut merebahkan diri. Namun, suara Ervan memecahkan lamunannya.

"Ada oleh-oleh di koper. Buka aja."

Setelah itu Ervan benar-benar masuk dan membersihkan dirinya.

Sea yang penasaran langsung mengeksekusi koper milik suaminya. Dia mencari-cari benda yang dikatakan oleh-oleh itu, yang mungkin berada dibalik tumpukan baju-baju Ervan. Namun, bercak di sebuah kemeja membuat fokusnya terganti. Sea tak lagi penasaran dengan oleh-oleh yang dikatakan suaminya dia lebih tertarik dengan noda lipstik yang terdapat di kemeja Ervan.

Juga, wangi dari kemeja itu bukanlah wangi parfum yang familiar di hidung Sea. Jantung perempuan itu berdetak kencang dengan perasaan campur aduk. Noda darah dan parfum wanita... Ervan bermain di belakangnya?

Dan lagi, Sea menemukan sebuah kotak kondom di sela-sela koper dan tertutup oleh baju Ervan. Perempuan itu menutup mulutnya yang ternganga.

Astaga. Ini apa ya Tuhan?

Barang itu bukan baru. Tapi segelnya sudah terbuka dan isinya sudah tidak utuh ketika Sea memeriksa. Sea tidak percaya kalau suaminya akan berbuat seperti ini.

"Kamu buka apa?" Suara Ervan terdengar berseru di belakangnya ketika Sea sibuk meredakan gemetar di tubuhnya.

"Ini apa, Mas?" Sea mengangkat bungkusan itu, menunjukkannya pada Ervan. "Aku nemu ini di koper kamu. Baju kamu ada bekas lipstik sama parfum cewek."

Namun respon laki-laki itu membuatnya semakin tercengang. "Saya tahu kalau kamu juga tahu benda itu apa."

"Habis main sama siapa kamu?"

Ervan hanya mengedikkan bahunya acuh. Berjalan melewati Sea dengan santai.

Sea sudah tidak tahan. Air matanya tidak terasa sudah meluncur ke pipinya.

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang