37 - Akhirnya Allah Memberi Jawaban

387 59 26
                                    

Entah Allah sedang mengutuknya, atau Allah sedang mengujinya. Khadijah tak paham, telah banyak hal terjadi di hidupnya.

Dan ... Apalagi ini, Ya allah ...

Lelaki itu datang! Kali ini tidak sendirian.

Rayhan sudah duduk di ruang tamu, bersama beberapa orang asing di depannya. Sedang Husnah, ia langsung masuk ke kamar menemani Khadijah setelah menyuguhkan beberapa minuman dan makanan.

Seperti yang di duga, Lee Jeno juga syok berat. Tepat saat ummi pulang dari apartemennya, ia langsung memesan tiket, dan kebetulan tiket itu tersedia hanya sejam dari waktu itu.

Jadi, sejam setelah Rayhan dan ummi pulang. Lee Jeno langsung terbang ke negara asalnya. Ia tidak menyangka saat itu adalah pertemuan terakhir.

"Semua itu salah satu takdir yang harus diterima," ucap Rayhan kepada Lee Jeno yang terlihat sama sepertinya dirinya 40 hari lalu, tak dapat menerima semuanya.

"Saya tidak tahu harus lakukan apa," ungkap Lee Jeno.

Rayhan pun tersenyum. Memang tidak ada yang bisa kau lakukan sekarang, lebih tepatnya belum.

"Oh ya, jadi ini orangtuamu?"

"Ahh iya." Lee Jeno sampai lupa memperkenalkan dua orang disisi kanannya.

"Ini Ibu dan Ayahku," ucap Lee Jeno. "Mereka tidak mengerti bahasa indonesia."

Rayhan mengangguk, jadi itu sebabnya Jeno terus memotong cerita Rayhan. Rayhan kira Jeno sengaja, tapi nampaknya Jeno menterjemahkan semua kalimat Rayhan kepada kedua orangtuanya.

"Saya Rayhan, kakaknya Khadijah."

Keduanya mengangguk setelah Jeno menterjemahkan kepada mereka. Mereka nampak ramah, bahkan Ibu Lee Jeno menyampirkan kain di kepalanya.

"Rayhan, maaf, aku sedikit terlambat," sesal Jeno.

Rayhan tersenyum. "Sama sekali tidak, gadis itu masih menunggumu. Dan allah masih memberi banyak waktu."

"Seperti yang alm. ummi bilang, aku sudah menyelesaikan semuanya."

Lee Jeno menatap kedua orangtuanya, meski tak tau pasti dengan ucapan anaknya, nampaknya mereka tahu apa yang harus dilakukan.

Ayah Lee Jeno mengangguk dan menggenggam tangan Rayhan. "Terima kasih, dan mohon maaf karena Jeno menimbulkan banyak masalah, tolong terima dia dan ajarkan semuanya kepadanya."

Sepertinya cukup sulit menghapal kalimat bahasa indonesia sepanjang itu. Tapi ayah Jeno bekerja sangat keras hingga cukup lancar meski tidak fasih.

"Terima kasih juga, sebab tidak membiarkan dia kabur dan malah mengantarnya untuk datang kesini," ucap Rayhan sembari tersenyum.

Kali ini giliran ibu Jeno yang menatap Rayhan. "Dia menyukai islam sejak dia kecil. Tapi dia kurang beruntung sebab lahir dari rahimku yang bukan muslim."

Lee Jeno menterjemahkan kalimat ibunya untuk Rayhan. Lalu, Rayhan mengggeleng. "Tidak, Bu. Jeno adalah orang yang beruntung sebab memiliki kalian."

"Sebentar lagi Lee Jeno akan menjadi lelaki yang beruntung, dan islam akan membalas cinta Lee Jeno segera. Islam tidak membiarkan cinta seorang bertepuk sebelah tanagan," sambung Rayhan meski mereka tak mengerti.

"Tidak, Han," tolak Lee Jeno.

Alis Rayhan berkerut. Tidak? Apa maksdunya Lee Jeno tidak akan ber-syahadat? Lalu apa Lee Jeno menyerah akan cintanya?

"Ti-tidak, maksudmu?" Rayhan terlihat ragu. Ia khawatir.

"Maksudku, tidak hanya aku yang akan beruntung, tapi mereka juga."

Ya allah ..
Masyaallah ..
Ummi, lihatlah, doa ummi terkabul. Kisah Khadijah tidak sama dengan kisah ummi ...

Ummi pasti sedang tersenyum sekarang. Ummi pasti bangga melihat anaknya berhasil meng-islamkan tiga orang sekaligus.

"Tidak masalah, kan?" tanya Lee Jeno.

Tanpa kata, saking bahagianya Rayhan memeluk lelaki itu dengan menangis.

"Khadijah akan menjadi wanita yang paling beruntung," ucapnya di sela-sela tangis harunya.

Begitu indah takdir Allah ...
Allah mengambil seorang, maka tidaklah allah lakukan jika Allah tidak datangkan seorang sebagai gantinya ...

Allah pernah berjanji, setiap ujian dan cobaan akan Allah beri jalan keluar dan penyelesaian.
Dan semua penyelesaian Allah pasti berakhir indah ..
Jika belum indah, maka percayalah sesuatu itu belum selesai ...
Maka dari itu, teruslah jalani ujian allah dengan patuh dan tabah ...

.
.
.
.

Okee!
Aku nangis ini fiks tidak diragukan!
Aku ngebayangin ini nyata, ya allah sumpah merinding sendiri pas revisi ini :)

Semoga kalian suka ya, masih ada 3 part lagi sampai ke ending, semoga kalian tetap stay bersama hingga akhir ya, saranghae kalian banyak-banyak💚💚

Syahadat & Seoul | Lee Jeno ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang