Seminggu pun berlalu, disinilah aku, di kamarku, ditemani dengan dua orang perias yang merias wajahku.
Hari ini adalah hari pernikahanku tepat di Tanggal 1 Januari 2017 semua tampak bahagia, tapi tidak dengan aku, jika di presentasikan perasaanku saat ini seperti gambaran rasa makanan yang hambar.Tidak berasa apapun
Aku melihat wajah ibuku dari cermin yang berdiri dibelakangku, ia menangis, mungkin merasa terharu tapi mencoba untuk menutupinya dariku.
Aku tengok wajahku, aku hanya bisa tersenyum datar tanpa ekspresi seperti sedang menertawai keputusan yang kuambil.
Kamu akan menikah, Sekar
Iya, aku tahu
Mencoba melupakan, untuk apa menyesal dengan keputusan yang kuambil sendiri, anggap saja ini bukti pengabdian anak pada orangtuanya.
"Maafin Mamah sama papah ya, kalau semisal selama ini belum jadi orang tua yang baik buat kamu"
Aku menggeleng, mereka tetap yang terbaik untukku.
"Enggak mah, terimakasih ya sudah mau jadi orang tua Sekar" jawabku yang langsung di peluk oleh mamah.
Mamah menangis dan untuk pertama kalinya dalam waktu dekat ini, aku juga menangis.
Karena hari ini, mungkin hari terakhir aku bertemu mamah dan tinggal di rumah ini.
"Udah ya mah, nanti make up aku luntur" ujarku yang membuat kamu berdua tertawa.
Ingin rasanya aku menangis dalam waktu yang lama, tapi tidak bisa aku gak mau membuat mamah semakin sedih dan merasa bersalah.
"Ini sudah atau belum ?" tanyaku pada perias wajah.
"Sudah, Wah! Mba Sekar cantik banget deh" jawabannya yang membuatku dan mamah tersenyum.
"Permisi, mobil yang akan membawa pengantin sudah tiba. Mohon untuk cepat, karena kita akan segera berangkat menuju tempat acara" Ujar pria berbadan tegap yang tiba-tiba muncul, dia adalah keamanan yang sengaja di sewa untuk mengamankan proses acara hari ini.
Tidak boleh ada wartawan yang meliput, itu tugas penting mereka.
Mamah membantuku berdiri dan menemaniku berjalan, ditemani saudara Perempuanku yang menjadi pengawal pengantin hari ini.
"Mba Sekar cantik banget!"
"Sekar, anggun banget si"
"Yaampun bude pangling sanking cantiknya"
Begitulah hebohnya keluargaku begitu melihat aku menuruni tangga.
Keluarga besar mamah dan papah sudah hadir semua, kami siap untuk menuju lokasi acara.
Jangan coba untuk mencari temanku, mereka sudah pasti tidak ada disini.
Iya, karena tidak aku undang
"Ayo cepat! Pengantin pria sudah sampai di lokasi" ujar papah uang sudah sangat cemas menungguku.
Aku, mamah, papah dan keluarga besar berjalan keluar menuju mobil yang akan membawaku ke tempat acara pernikahan hari ini.
Ada enam mobil yang akan pergi mengantarku ke lokasi acara, lima mobil berisi keluarga besar mamah dan papah dan satu mobil Alphard hitam berisi aku, mamah dan papah.
Mobil sengaja tidak dihias, agar tidak mengundang kecurigaan para wartawan.
Yaampun ini pernikahan atau sedang main petak umpet si sebenarnya.
*
Ballroom hotel sudah di sulap sedemikian rupa, taburan bunga yang di taruh di setiap sudut membuat aroma lembut semakin menyeruak, surai-surai panjang berwarna peach dipadukan warna putih semakin membuat dekorasi terlihat anggun dan sangat cantik, kesan lembut begitu ketara di ruangan ini. Hiasan-hiasan yang di dominasi berwarna emas membuat kesan sangat mahal dan elegant.