Vitamin sama obatnya jangan lupa di minum ya mas
Javas membaca deretan pesan WA yang Sekar kirim, dia baru saja selesai mandi dan sudah menemukan apartemennya kosong.
Sekar benar-benar sudah pergi
Dia tersenyum kecil, dirinya merasa bodoh karena berhasil dikerjain sama Sekar. Dirinya kembali menaruh ponselnya dan membuka lemari untuk siap-siap karena dirinya harus pergi ke kantor sekarang juga.
*****
"Kalau begitu, saya akan tunjuk pengurus terlebih dahulu untuk acara Pesta Sastra untuk bulan ini"
Pak Bimo, mulai membaca tulisan yang ada dalam bukunya, dalam hati aku berdoa supaya tidak ada namaku di buku itu, sudah cukup. Dia gak mau lagi jadi panitia acara kampusnya.
Bulan ini fakultas kami akan mengadakan acara sastra dengan nama Pesta Sastra yang mana dari setiap kelas diwajibkan untuk menampilkan suatu pertunjukkan seperti teater. Kelasku sudah menentukan cerita apa yang akan mereka angkat untuk acara Pesta Sastra, hanya saja Pak Bimo, dosen materi sastra memberikan informasi bahwa kelas ini belum menyerahkan nama-nama panitia untuk acara ini.
Pak Bimo masih mengabsen nama-nama orang yang sudah beliau tunjuk untuk menjadi panitia, sampai saat ini, namaku belum terpanggil.
Alhamdulillah
Aku yakin namaku tidak terpanggil, jadi aku akan melist bahan belanja apa saja yang akan aku beli nanti.
"Susu, buah, beras, sayur, minyak goreng, terus...." Aku mengira-ira harga bahan yang aku beli, sambil terus memikirkan apalagi yang akan dibeli nanti.
"Sekar Ayu"
Hah ?!
"Iya pak ?" Linglung. Pak Bimo tersenyum melihatku "Kamu jadi panitia"
Pak Bimo selesai membaca daftar panitia, namaku di sebut paling terakhir. Sial!
"Cie! Jadi panitia" Lusi meledek dari belankang.
Aku hanya bisa lemes, sekarang aja cuma jadi mahasiswa udah sibuk bin ribet, sekarang malah di suruh jadi panitia. Mau lari aja rasanya dari kenyataan ini.
"Acaranya tinggal seminggu lagi, nanti yang sudah saya tunjuk akan saya masukkan kedalam grup panitia, jadi kalian bisa berdiskusi disana, terimakasih, selamat mengerjakan tugas. Sukses!"
Pak Bimo pun keluar dari kelas
"Oke, temen-temen karena kita mau nampilin yang terbaik, sekarang kita tentuin aja kapan kira-kira jadwal latihan kita" Rio, ketua kelas itu tiba-tiba sudah berdiri di depan dan bicara.
"Gila ya, gak ngira udah tinggal seminggu lagi dan kita belum latihan sama sekali" sahut Desti dari tempat duduknya.
"Harus latihan serius nih!" Anton kali ini ikut menimpali.