Hot Issue

35 0 0
                                    

"Aldo nanti ini tolong kamu rapikan lagi ya"

Aldo mengangguk, tangannya mengambil map berwarna biru yang diberikan oleh Putri "Cuma bagian depannya aja kok, kurang detail aja nanti kamu lebih detail lagi aja jelasinnya"

"Oh iya, baik mbak" sahut Aldo, Putri berjalan masuk kedalam ruanganyaa, ruangan Bosnya maksudnya

Ngerasa aneh gak sih ?

Aldo melirik dari balik meja komputernya begitu Putri menutup pintu, sudah beberapa hari ini sejak Putri bekerja di kantor, dia merasa Bosnya sangat dekat dengan Putri, keluar masuk ruangan tanpa rasa canggung, mengerjakan segala sesuatu hanya berdua, tak jarang Aldo merasa tidak ada yang berubah darinya, dia tetap merasa sendiri walau sekarang ada meja kerja Putri didepannya, itu karena Putri lebih sering menghabiskan waktunya didalam ruangan Javas ketimbang duduk dimejanya sendiri.

Jadi curiga, ingin berpikir... Eits! gak boleh mikir jelek Do!

Aldo menatap lagi pintu ruangan Javas yang tertutup rapat dengan pemikiran dibenaknya yang berkelumit.

"Woy!"

"Astagfirullah!" Aldo terperanjat, melihat kearah orang yang entah dari mana itu sudah berdiri dihadapannya, Bagas, karyawan lantai bawah yang merupakan teman kampusnya. "Kenapa lo ? Ngelamun aja, tiati kerasukan jin"

"Jin ape ?"

"Jin tomang! wakakaka..." 

Aldo berdecih "Mending dirasukin jin tomang, bisa ngabulin tiga permintaan, terus minta dah jadi orang kaya"

"Kaya apa ? kayak monyet ? wkwkwk"

"Kampret! Lu ngapain dah kesini, jam istirahat perasaan masih lama" ucap Aldo sambil melihat kearah jam tangannya.

Bagas menarik kursi yang tak jauh dari tempatnya berdiri, lalu duduk didepan Aldo. "Itu meja karyawan baru ye ?" tanyanya sambil melihat kearah meja kerja Putri.

"Hmmmm..." jawab Aldo, nih anak mau ngapain nanya-nanya nih, pasti mau tebar pesona, yakin gue seratus persen. "Lu jangan sok kecakepan ye, die gak bakal mau sama lo" terang Aldo.

Bagas tersenyum geli. "Sok tau lo" 

Tampang Aldo najis bukan main melihat tingkah Bagas. "Utang lo banyak, bayar tuh paylater"

Kali ini Bagas yang berdecak sebal. "Yailah udah mau dilupain malah lo ingettin" sahutnya sambil melihat lagi kearah meja kerja Putri. "Kemana dia ? Kok lo sendirian ?"

Dengan malas Aldo mengarahkan pandangannya keruang kerja Javas yang membuat Bagas mengikuti arah pandangannya. "Lagi ngapain ?" tanyanya penasaran.

"Ya mana gue tau!" jawab Aldo sewot.

Bagas mengusap-usap dagunya. "Gue pikir Bos muda gak suka daun muda, ternyata sama aja" 

"Maksud lo ?" tanya Aldo dengan melirik, sebelah alisnya naik menatap penuh seduktif. "Jangan sok tau lo Bagas"

"Padahal Mbak Sekar gak kalah Cantik, malah kayaknya lebih muda Mbak Sekar daripada tuh Cewek" Aldo tetap nyerocos dengan ambigu. "Menurut lo mereka lagi ngapain didalem ? menurut lo aja sih"

"Ya mana gue tau Bagas! Lagian gue gak kepo urusan orang, masih banyak kerjaan!"

"Masa sih ?" tanya Bagas meledek. "Lo tau wati, karyawan yang duduk sebelah gue ?" Aldo menjawab dengan anggukan. "Dia suka tuh keluar masuk ruangan Bos, belum nikah, tapi sekarang lagi cuti hamil, tiba-tiba hamil haha... Kocak ya ?"

Aldo melotot. "Serius lo ?!" tanyanya dengan wajah shock bukan main. "Iye, gak ada sejarahnya tuh cuti hamil dikantor gue, apalagi Bosnya si Handoko, tapi pas tuh cewek ketahuan lagi hamil, langsung dikasih cuti, apa kagak keren banget itu si Wati, hamil belom gede udah cuti aja"

"Kok bisa ? kata lo belum nikah"

Bagas tak menjawab, tapi dia menatap Aldo dengan senyuman menyeringai. "Menurut lo ?" ucapnya.

"Gilak! Jangan bilang..."

Suara pintu terbuka dari dalam, Putri keluar dengan senyum rekah bukan main membuat Aldo dan Bagas merapikan posisinya. "Eh Put, udah kelar ngobrolnya" sapa Aldo basa-basi demi memecah suasana.

Putri mengangguk, dia menatap Bagas sesaat sambil tersenyum ramah yang dibalas oleh pria itu. "Iya, udah selesai, hari ini rencanannya mau keluar untuk tinjau proyek yang kemarin"

"Kalau gitu gue..." Aldo berdiri dari duduknya dan ingin bersiap-siap, namun Putri langsung mencegahnya. "Ngak Do, Aku sama Mas Javas... Eh maksudku Pak Javas" jawab Putri tergagap.

"Oh Ok" jawab Aldo yang kembali duduk, Bagas dan Aldo saling beradu tatap, mereka seperti memiliki pertanyaan dalam benaknya.

"Aku tadi pesan gofood untuk Pak Javas, udah datang belum ya ?" tanya Putri dengan kepala yang celingak-celinguk menatap sekeliling.

Aldo menggeleng. "Belum kayaknya, yaudah kalau gitu gue mau kebawah dulu ya, lima menit lagi istirahat, duluan ya" 

Aldo merapikan berkas-berkas dimejanya, lalu mengajak Bagas untuk keluar dari ruangan itu, meninggalkan Putri sendiri dengan Javas yang ada didalam ruangannya.

"Anjir udah sampai manggil Mas!" bisik Bagas heboh.

***

Sebenarnya gue gak mau curiga, Ya tapi... Gimana ya ?

Anjrit sih kalau udah manggil "Mas"

Apaan 'Mas' ? Ikan Mas ?

Hadehhhh...




Lost On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang