Cerita Kopi

14 1 0
                                    

"Silakan duduk"

"Barang-barang saya ?" Javas menunjukkan tasnya yang ada tepat dikursi tepat duduk sebelahnya.

Aku duduk tepat didepannya, caffe ini lebih mirip warung kopi, interiornya persis seperti warung-warung kopi pinggir jalan, gelas yang digunakan juga bukan gelas-gelas bagus, melainkan gelas yang biasa dipakai warung kopi pinggir jalan.

Selera Javas terlalu unik, gimana bisa dia nemuin tempat seunik ini dan mengundangku, aku gak paham harus suka atau merasa aneh. Cukup ramai, banyak orang yang datang kesini yang lebih didominasi kaum Adam.

"Mau minum apa ? Kamu suka kopi ?" Tanya Javas.

"Mau minum apa ? Kamu suka kopi ?" Tanya Javas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menggeleng. Big No! Untuk tawarannya, Aku gak suka kopi apalagi kopi yang super super pait. "Maaf, aku kira kamu suka jadi aku bawa kesini"

Ya, aku tau dia gak akan tau, lagian untuk apa juga dia tau.

"Tapi kamu suka jus, kan ?" Javas kembali bertanya dan aku mengangguk.

Jus gak buruk, apalagi buat pencernaan, Javas memanggil pelayan laki-laki caffe itu dan memesankanku Jus melon lalu memberikan tasku selepasnya.

"Lain kali jangan jangan ceroboh" ujarnya dengan senyum tipis.

Aku hanya bisa tersenyum seperti orang bodoh, bukan Sekar namanya kalo gak ceroboh.
Itu yang selalu mamah bilang padaku.

"Coba diperiksa dulu, takutnya ada yang ilang" Aku memeriksa isi tasku seperti sarannya, alhamdullilah masih seperti sedia kala, tidak ada yang kurang.

Aku tersenyum menatapnya "terimakasih ya mas, maaf kalo ngerepotin" Jawabku.

Sejujurnya aku gak tau harus bilang apa, kalau tidak ada Javas mungkin semua barang dan mobil ku raip digondol maling.

Javas mengangguk dan kembali tersenyum "sama-sama" sahutnya.

"Saya bawa mobil kamu ke bengkel langganan saya, ini kartu nama yang punya bengkelnya, kamu bisa langsung tanya aja"

Sekar mengambil kartu nama yang diberikan Javas ada tulisan 'Michael Otomotif' lengkap dengan nomor teleponnya. "Sekali lagi terimakasih mas" jawab Sekar

Pesanan datang, Javas memberikan Jus melon itu padaku dan mulai menyesap kopi yang dia pesan untuknya.

"Gimana keadaan kamu? Gak ada yang luka atau cidera?"

"Enggak, cuma memar dikaki aja"

"Udah diperiksa?"

Aku hanya mengangguk sambil meminum Jus melon, sebenarnya situasi ini tidak senyaman yang diliat, kalo boleh jujur rasanya aku pengen cepet pergi dari tempat ini, entah kenapa mengobrol dengan Javas selalu membuatku tidak nyaman.

"Pacarnya gak diajak?"

Pacar?

Sekar melihat Javas dengan tatapan bingung sementara Javas menunggu respon darinya. "Cowok yang nolongin kamu, itu bukan pacar kamu?" Tanya Javas lagi.

Lost On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang