Pesta Aneh

34 0 0
                                    

Mobil sedan hitam itu berhenti tepat di depan rumah bergaya minimalis yang di dominasi warna putih dengan pagar berwarna kuning keemasan.

Dengan blazer warna putih dipadukan rok bermotif bunga hitam yang menutup sampai dibawah lutut, rambut lurus yang bervolume dan flatshoes berwarna cokelat dan hitam  yang sangat sederhana namun tak menghilangkan kesan anggun, wanita didalam mobil itu perlahan turun bak putri anggun dalam dongeng dengan riasan tipis tampak natural, berdiri didepan pagar dan memperhatikan sekelilingnya, Sekar benar-benar anggun dan menawan.

Dengan blazer warna putih dipadukan rok bermotif bunga hitam yang menutup sampai dibawah lutut, rambut lurus yang bervolume dan flatshoes berwarna cokelat dan hitam  yang sangat sederhana namun tak menghilangkan kesan anggun, wanita didalam mobil ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekar, ayo masuk!"

Mamah menarik tanganku, membawaku masuk kedalam rumah mewah minimalis ini, menyusul papah yang sudah masuk terlebih dulu kedalam.

'ini beneran ada pesta?'

Aku masuk sambil memperhatikan sekeliling rumah yang terlihat sepi dan biasa, tak ada hiasan ataupun dekorasi  seperti layaknya orang yang sedang mengadakan pesta, bahkan tamu yang datang saja hanya keluargaku.

'Apa iya kita kecepatan datengnya ?'

"Sekar"

Aku melihat kearah orang yang memanggilku, dia menyambut kami dengan senyum.

"Iya, tante Nura"

Aku berniat menyalaminya, tapi tak kusangka Tante Nura malah memeluk lalu mengusap punggungku dengan lembut.

"Akhirnya Sekar datang juga" ujar Tante Nura sesaat dia melepaskan pelukannya.

'ada apa sih ini ? Kenapa jadi kayak aku yang ditungguin begini ?'

Tante Nura memperhatikanku sambil terus tersenyum "Sekar cantik banget" ujarnya lagi, membuatku malu.

"Oh ini yang namanya Sekar"

Seseorang datang, wanita cantik yang menggandeng anak kecil lucu.

'ini siapa lagi?'

Wanita cantik itu mengulurkan tangannya padaku "Arumi, anak sulung Mamah Nura" ujarnya.

"Oh iya, Sekar kak" jawabku, demi tuhan aku malu, kenapa kayaknya semua orang malah liattin aku.

"Panggil Mba Arumi saja"

"Oh iya, mba Arumi"

"Nah yang ini, namanya Nadin"

Aku menunduk, melihat kearah anak kecil perempuan yang tersenyum sembari mengulurkan tangannya.

"Alo tante, aku Nadin"

Aku mengusap pipi halusnya sebelum menjabat tangannya "Aku Sekar" sahutku dan dia tertawa renyah, membuatku juga ikut tersenyum.

"Yaudah ayok masuk-masuk, kita ngobrol nya di ruangan makan aja, biar sekalian makan malam yuk" ujar Om Isnawan yang juga berada tak jauh dari tempat kami berdiri.

Lost On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang